Protes Amendemen Sistem Peradilan Israel, Pilot Ogah Menerbangkan PM Netanyahu ke Italia

PM Netanyahu dijadwalkan bertolak ke Italia pada Kamis (9/3/2023) untuk lawatan kenegaraan. Dia terpaksa menyewa pesawat karena Air Force One versi Israel masih dalam tahap uji kelayakan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Mar 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Tel Aviv - Lawatan kenegaraan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Roma, Italia, pada Kamis (9/3/2023) akan berangkat sesuai jadwal. Hal tersebut ditegaskan oleh CEO El Al Dina Ben Tal Ganancia pada Minggu (5/3), beberapa jam setelah muncul laporan yang menyebutkan bahwa tidak ada pilot yang bersedia menerbangkan Netanyahu dan rombongannya.

Pada Minggu sore, media berbahasa Ibrani melansir bahwa penolakan para pilot tersebut mendorong kantor perdana menteri mengumumkan akan mengeluarkan tender bagi maskapai Israel lainnya untuk menerbangkan PM Netanyahu.

Menurut laporan tersebut, penolakan para pilot dipicu oleh penentangan mereka terhadap rencana pemerintahan Netanyahu untuk mengamendemen sistem peradilan. Protes menentang rencana tersebut meluas di dalam negeri, di mana para kritikus memperingatkan bahwa reformasi akan merusak demokrasi, ekonomi, dan keamanan Israel.

Pada Minggu malam, Ben Tal Ganancia mengungkapkan, seorang kru telah ditemukan untuk mengangkut rombongan Netanyahu. Pihaknya membantah bahwa terdapat alasan politis, menambahkan bahwa kesulitan dipicu oleh kekurangan pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan Boeing 777, pesawat relatif besar yang diinginkan Netanyahu untuk digunakan dalam lawatannya.

Beberapa penerbangan 777, menurut Ben Tal Ganancia juga terdampak oleh kesulitan yang sama. Armada 777 El Al dilaporkan masih belum sepenuhnya kembali beroperasi setelah dikandangkan selama pandemi COVID-19.

Ben Tal Ganancia menegaskan, pihaknya tidak akan mengizinkan boikot apapun dan tentu saja tidak akan menolak PM Netanyahu.

"Merupakan kehormatan besar bagi kami untuk menerbangkan perdana menteri dalam misi diplomatik. Kami selalu melakukannya dan akan terus melakukannya," tegas Ben Tal Ganancia seperti dilansir The Times of Israel, Senin (6/3).

Terpaksa Naik Pesawat Sewaan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Istri Sara Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Istri Sara Netanyahu. (Dok. AFP/Thomas Coex)

Rombongan Netanyahu, yang dilaporkan juga mengikutsertakan keluarganya, dijadwalkan kembali dari Italia pada Sabtu (11/3) malam.

Lawatan terakhir PM Netanyahu yang berlangsung pada Februari, juga berangkat pada Kamis, di mana dia terbang ke Paris dan bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron pada hari yang sama. Sementara itu, keluarga Netanyahu dilaporkan tetap berada di Paris sepanjang akhir pekan, tepatnya di Hotel du Collectionneur yang mewah, bertemu dengan para pemimpin bisnis dan pemimpin komunitas Yahudi.

Jadwal lengkap untuk lawatan ke Italia belum dirilis.

Ynet melaporkan bahwa PM Netanyahu juga berencana terbang ke Jerman untuk kunjungan dua hari pada pekan berikutnya.

Netanyahu dilaporkan terpaksa menyewa pesawat untuk lawatan kenegaraannya karena Air Force One versi Israel yang telah lama ditunggu-tunggu masih menjalani uji kelayakan untuk beroperasi.

Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya