Kepala Polisi Kolombia Klaim Perangi Kejahatan Pakai Ritual Agama dan Pengusiran Setan

Jenderal Sanabria mengaku bahwa ritual keagamaan dan pengusiran setan telah membantu menumbangkan gembong narkoba Pablo Escobar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Mar 2023, 18:35 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 18:35 WIB
Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Liputan6.com, Bogota - Kepala Kepolisian Kolombia Jenderal Henry Sanabria mengklaim menggunakan ritual keagamaan dan pengusiran setan untuk menumbangkan gembong narkoba Pablo Escobar.

Pemimpin kartel narkoba Medellin itu tewas dihujani peluru setelah mencoba melarikan diri dari kepungan polisi pada tahun 1993.

Dalam sebuah wawancara dengan media lokal yang dilansir Mirror, Rabu (29/3/2023), Jenderal Sanabria mengatakan, "Keberadaan iblis itu pasti. Saya telah melihatnya, saya telah merasakannya."

Selama wawancara, Sanabria duduk di kantornya dengan dikelilingi oleh salib, patung Bunda Maria, dan simbol keagamaan lainnya.

Tidak hanya Escobar, namun Sanabria mengaku juga mengalahkan pemimpin FARC Alfonso Cano dengan ritual keagamaan. Cano tewas ditembak dan dibunuh dalam serangan helikopter pada tahun 2011

Sepanjang wawancara, Jenderal Sanabria mengutip ayat Alkitab. Hal itu kemudian memicu diskusi yang signifikan di media sosial.

Sanabria mengklaim bahwa penjahat sering menggunakan sihir.

Dia juga mengatakan selama protes terhadap pemerintahan Ivan Duque, 34 demonstran lewat di depannya dan petugas polisi lainnya dengan sikap mengancam.

"Saya mengeluarkan salib saya dan meletakkannya di atas... Mereka mengambil semuanya lalu pergi. Polisi menatap saya. Mereka tidak berani bertanya kepada saya apa yang telah terjadi," klaim Sanabria.

Respons Presiden Kolombia

Gustavo Petro dilantik jadi Presiden Kolombia di Bogota pada 7 Agustus 2022. (Juan Barreto/AFP)
Gustavo Petro dilantik jadi Presiden Kolombia di Bogota pada 7 Agustus 2022. (Dok. Juan Barreto/AFP)

Presiden Kolombia Gustavo Petro tidak menentang atau mengiyakan keyakinan Jenderal Sanabria.

"Kami tahu tentang kepercayaan umum, tetapi yang kami coba lakukan adalah memastikan bahwa kepercayaan itu tidak memengaruhi aturan, sesederhana itu. Saya pikir dia masih penuh hormat, sejauh yang kami tahu," ungkap Petro.

Pernyataan Sanabria lainnya adalah bahwa dia menentang aborsi dan penggunaan kondom yang dianggapnya sebagai "metode aborsi".

. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya