Kanada Pertimbangkan Pengusiran Diplomat China Karena Diduga Menargetkan Anggota Parlemennya

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan, pemanggilan duta besar China telah dilakukan di Ottawa pada Kamis (4/5/2023).

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Mei 2023, 12:02 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2023, 12:02 WIB
Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)
Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)

Liputan6.com, Ottawa - Kanada mengatakan tengah mempertimbangkan setiap opsi, termasuk pengusiran diplomat China, menyusul dugaan Beijing telah menargetkan anggota parlemen konservatif Kanada, Michael Chong, dan keluarganya.

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan, pihaknya telah memanggil duta besar China di Ottawa pada Kamis (4/5/2023), untuk membahas isu tersebut.

"Apa yang telah terjadi benar-benar tidak dapat diterima," kata Joly seperti dilansir BBC, Jumat (5/5). "Semua opsi, termasuk pengusiran diplomat, tetap di atas meja mengingat kami mempertimbangkan konsekuensi dari perilaku ini."

Perkara ini bermula dari laporan Globe and Mail, yang dirilis pada Senin (1/5), bahwa badan intelijen Kanada yakin China mencari rincian tentang kerabat Chong yang mungkin berada di Hong Kong dalam upaya yang mungkin untuk menjadikannya sebagai contoh dan mencegah orang lain mengambil posisi anti-China.

Chong diduga menjadi sasaran pemerintah China setelah dia mengajukan mosi di parlemen pada tahun 2021, yang menyatakan perlakuan China terhadap populasi minoritas Uyghur adalah genosida.

Respons China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Dalam pernyataannya kepada BBC News, China menyatakan bahwa duta besarnya memprotes keras ancaman pengusiran diplomatnya dan hal tersebut telah disampaikan dalam pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri Kanada.

"China selalu berpegang pada prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain," ungkap Kedutaan Besar China di Kanada.

Chong mengakui bahwa dia telah diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS). Politikus konservatif itu turut mengkritik Perdana Menteri Justin Trudeau dan pemerintahnya pada Kamis karena tidak mengusir seorang diplomat China yang menurut CSIS terlibat.

"Seperti banyak orang Kanada, saya punya keluarga di luar negeri," kata Chong dalam sebuah pernyataan. "Penargetan keluarga (oleh China) di luar negeri untuk mengintimidasi dan memaksa warga Kanada di dalam negeri adalah ancaman nasional yang serius."

PM Trudeau mengatakan dia baru mengetahui masalah ini setelah munculnya laporan Globe and Mail.

"CSIS memutuskan bahwa itu bukan sesuatu yang perlu dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi karena itu bukan masalah yang cukup signifikan," kata Trudeau pada Rabu (3/5).

Biasanya, pemanggilan duta besar merupakan alat diplomasi yang digunakan oleh satu negara untuk mengungkapkan kemarahan atau ketidakpuasan secara terbuka terhadap negara lain.

Tuduhan gangguan terhadap Chong muncul di tengah laporan intelijen lain yang menuduh China berusaha ikut campur dalam pemilu Kanada.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya