Liputan6.com, Jakarta - Pulse Lab Jakarta (PLJ) telah resmi bertransformasi menjadi United Nations Global Pulse Asia Pacific, sebuah hub inovasi regional di kawasan Asia Pasifik. Transisi menjadi hub regional ini merupakan salah satu tindak lanjut dari deklarasi KTT G20 Bali dan menjadi tonggak penting upaya mendorong inovasi dan pembangunan di kawasan Asia Pasifik.Â
Didirikan pada 2012 sebagai fasilitas inovasi bersama PBB (melalui Global Pulse) dan Indonesia (melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas), Pulse Lab Jakarta telah berevolusi dari laboratorium inovasi big data menjadi akselerator kemitraan analitika. "Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi kerja sama dengan Pulse Lab Jakarta selama lebih dari 10 tahun ke belakang dan sangat antusias untuk menjadi tuan rumah hub inovasi ini," ujar Taufik Hanafi, Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas, dalam peluncuran resmi United Nations Global Pulse Asia Pacific di Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Acara yang juga merayakan pencapaian PLJ selama lebih dari satu dekade ini terdiri dari serangkaian kegiatan, seperti pameran interaktif yang menampilkan berbagai proyek dan dampak yang dihasilkan oleh PLJ serta diskusi panel yang menghadirkan ahli dalam bidang inovasi data inklusif, transformasi digital, strategic foresight dan behavioral science. Diskusi tersebut untuk menstimulasi pertukaran pengetahuan terkait isu-isu kunci yang akan menjadi fokus dari hub inovasi ini.Â
Advertisement
Kemitraan dengan berbagai para pihak, termasuk Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia, telah memungkinkan Pulse Lab Jakarta untuk memperkuat efektifitas negara-negara anggota PBB, termasuk masyarakat dan sektor swasta. Minister Counsellor Governance and Human Development Kedutaan Australia, Madeleine Moss menyatakan, "Sebagai mitra pendukung PLJ kami dengan senang hati mendukung kepemimpinan Indonesia dalam transisi ke menjadi hub inovasi regional yang baru. Indonesia memiliki banyak pengalaman transformasi digital yang dapat dibagikan dengan berbagai negara di kawasan Asia Pasifik. Upaya bersama ini memperkuat dedikasi kedua negara untuk mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan di Asia Pasifik."
Seiring dengan ekosistem yang berkembang, ada tuntutan yang lebih besar untuk mengembangkan dan mengimplementasikan solusi inovatif yang lebih baik untuk menjawab berbagai tantangan dunia modern. Hub inovasi regional ini akan melanjutkan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pulse Lab Jakarta, yang selama lebih dari satu dekade telah sukses dalam menghasilkan lebih dari 100 prototipe dan 50 kemitraan baru, serta menempatkan Indonesia dan PBB di posisi terdepan dalam mendorong inovasi regional.
Era Baru Kolaborasi dan Inovasi di Asia Pasifik
"Selama bertahun-tahun, Pulse Lab Jakarta telah memperkuat kapabilitas dan efektivitas badan-badan PBB dan para pemangku kepentingannya, dan sebagai hub regional Asia Pasifik, mereka akan memberikan nilai tambah yang lebih besar lagi bagi kawasan ini," ujar Valerie Julliand, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.
Hub inovasi regional akan memegang peranan sebagai enabler, untuk mendukung jaringan mitra pembangunan, dan mendorong visi UN 2.0 yang relevan untuk tantangan yang dihadapi di depan. "Tantangan saat ini semakin kompleks dan membutuhkan solusi yang inovatif dan terpadu," ujar Ayaka Suzuki, Direktur Unit Monitoring Strategis dari Kantor Sekjen PBB.
Menurutnya, peluncuran Global Pulse Asia Pasifik merupakan pencapaian signifikan yang memperkuat visi Sekretaris Jenderal PBB, terkait bagaimana PBB yang dapat mendukung masa depan yang inklusif dan berkelanjutan dengan lebih baik. Era baru kolaborasi dan inovasi di kawasan Asia Pasifik ini merupakan kesempatan yang menarik bagi negara-negara Selatan untuk berkolaborasi, belajar, dan tumbuh bersama.
"Dengan demikian, kami dapat memastikan bahwa dampak dari pekerjaan kami tidak hanya tepat waktu dan berkelanjutan, tetapi kami juga dapat memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal."
Advertisement