Liputan6.com, Oakland - Port of Oakland atau Pelabuhan Oakland menjadi satu dari sepuluh pelabuhan paling aktif di dunia. Didirikan sejak tahun 1927 di pantai timur Teluk San Francisco, pelabuhan ini jadi pusat kargo dan transportasi internasional kelas dunia dan telah memelopori inovasi pengiriman untuk mempercepat pergerakan barang di seluruh dunia.
Namun tantangannya, tingginya aktivitas membuat produksi emisi karbon turut naik. Meski begitu, Port of Oakland mengadopsi sistem Green Power Microgrid yang dapat diproduksi dengan bantuan panel surya.
Baca Juga
Tak hanya itu, Green Power Microgrid juga mampu melakukan sistem penyimpanan energi di baterai, dan sistem yang dapat menciptakan keandalan dan ketahanan yang lebih baik dalam mencapai sistem tenaga yang berkelanjutan dan ekonomis.
Advertisement
Belum lama ini, Komisi Transportasi California (CT) menyetujui hibah US$42 juta setara dengan Rp628 miliar ke Port of Oakland untuk Proyek Green Power Microgrid.
Proyek ini akan secara nyata meningkatkan kemampuan pelabuhan untuk menyalurkan tenaga ramah lingkungan ke operasi pelabuhannya, membawa pelabuhan tersebut lebih dekat lagi ke tujuan nol emisinya dan merupakan rencana satu-satunya di antara pelabuhan-pelabuhan yang ada di AS.
Menurut Executive Director Port of Oakland Danny Wan, kemampuan sistem tersebut akan membuat aktivitas lebih efisien dan mengurangi emisi karbon. Meski begitu, menurutnya diperlukan pula teknologi yang mampu menopang sistem.
"Anda tahu, AI dan semua teknologi bisa diintegrasikan. Dan salah satu inisiatif yang didanai pemerintah Amerika Serikat serta California adalah sistem informasi yang lebih baik," kata Danny Wan kepada 20 jurnalis yang terpilih dalam program FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region dari Kemlu Amerika Serikat, Rabu (12/7/2023) di Oakland, San Francisco.
Â
Port of Oakland Berinvestasi untuk Masa Depan
Danny Wan juga menjelaskan bahwa teknologi hijau semacam ini terbilang mahal. Namun dibutuhkan komitmen untuk bisa berinvestasi di masa mendatang.
"Anda harus berinvestasi di dalamnya. Kita punya itu, lembaga publik juga harus berinvestasi untuk masa depan. Kami berharap investasi pemerintah akan memicu inovasi swasta, dan akhirnya bisnis swasta."
"Kami akan mencari tahu bagaimana menghasilkan uang dari itu. Dan kemudian Anda akan mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah berkat implementasi ini."
Port of Oakland mengatakan, lewat bantuan dan dana hibah tersebut akan secara dramatis meningkatkan jumlah peralatan, kapasitas pelabuhan menjadi lebih besar namun tetap mencapai tarhet Nol Emisi Karbon.
Ke depannya, Green Power Microgrid juga akan berupaya meningkatkan ketersediaan tenaga ramah lingkungan untuk kapal yang berlabuh di Oakland dan peti kemas berpendingin yang transit di fasilitas pelabuhan.
Advertisement
Peran Serta Pelabuhan di Indonesia untuk Mencapai Target Serupa
Saat ditanya soal apa yang mesti dilakukan Indonesia sebagai negara kepulauan yang juga memiliki aktivitas ekonomi lewat pelabuhannya yang tersebar di Tanah Air, Danny Wan menekankan bahwa misi mencapai target Nol Emisi Karbon tidak bisa dilakukan begitu saja oleh Pelabuhan Oakland.
"Dibutuhkan kerja sama dan kesamaan dalam mengadosi sistem yang ramah lingkungan. Jadi idealnya, ini bisa tercapai jika semua pelabuhan di seluruh dunia memiliki peralatan yang sama untuk mencapai target tersebut," kata Danny Wan.
Danny Wan juga menyebut pihaknya terbuka untuk melakukan transfer knowledge dengan pelabuhan yang ada di dunia, termasuk Indonesia.
"Harus berbicara satu sama lain untuk mentransfer teknologi dan untuk belajar satu sama lain. Dan faktanya, itulah mengapa saya pergi ke Jepang seperti saya pergi ke Vietnam di beberapa negara lain ini untuk melihat teknologinya," ujar Danny Wan.
Seputar FPC Reporting Tour Terkait Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik
Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik.
Program ini berfokus pada visi Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk kawasan Indo-Pasifik yang makmur secara ekonomi dan memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan mitra di kawasan tersebut.
FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region ini memberi para 20 jurnalis dari 18 negara kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana keamanan dan ekonomi memperkuat keamanan Indo-Pasifik.
Program berlangsung para 11-21 Juli 2023 di San Francisco, California dan Honolulu, Hawaii.
Advertisement