Liputan6.com, Jakarta - Selama lebih dari tujuh dekade, Ratu Elizabeth II telah menjalani masa pemerintahan yang panjang, mengukir namanya sebagai penguasa monarki dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah Britania Raya.
Tentu saja, pencapaian ini mengundang pertanyaan mendalam mengenai sejauh mana rentang peristiwa yang telah ia saksikan selama hidupnya. Sejauh apa perkembangan dan penemuan inovasi yang turut mempengaruhi masa kini telah disaksikan olehnya?
Baca Juga
Saat Ratu lahir pada 21 April 1926, dunia yang ia hadapi memiliki wajah yang sepenuhnya berbeda. Pada saat itu, pena bolpoin, kalkulator, atau bahkan microwave, yang kini menjadi benda sehari-hari, masih merupakan hal-hal yang belum ditemukan atau diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Advertisement
Dunia belum dapat membayangkan kemungkinan di mana penerbangan komersial akan menjadi rutinitas umum, mengingat saat itu manusia baru saja mulai beradaptasi dengan kehadiran mobil sebagai alat transportasi utama.
Teknologi-teknologi mutakhir seperti televisi dan penicillin, yang kini dianggap sebagai elemen penting dalam kehidupan modern bahkan masih belum merasuki kehidupan masyarakat saat itu.
Berikut ini adalah daftar inovasi dan penemuan teknologi yang disaksikan oleh Ratu Elizabeth II semasa hidupnya --atau lebih tua dari umur Ratu Elizabeth II, merangkum dari situs Ranker.com, Senin (28/8/2023):
Penemuan dalam Bidang Sains dan Teknologi
1. Penisilin
Pada September 1928, ahli bakteriologi Alexander Fleming menemukan penisilin, dua tahun setelah kelahiran Ratu Elizabeth II. Penemuan Fleming yang revolusioner ternyata adalah hasil kebetulan.
Setelah kembali dari liburan musim panas, Fleming pergi memeriksa cawan petri di laboratoriumnya, dan menemukan bahwa satu cawan telah tumbuh jamur yang menghambat pertumbuhan bakteri di sekitarnya.
Pada saat itu, potensi penemuan ini belum diketahui, namun lebih dari satu dekade kemudian, penisilin digunakan untuk berhasil mengobati pasien. Ketika Ratu Elizabeth II bertugas sebagai mekanik di masa Perang Dunia II, penisilin sudah digunakan untuk melawan infeksi dan menyelamatkan nyawa jutaan tentara.
2. Radio FM
Sulit dipercaya, namun ada masa di mana radio AM menjadi standar. Gangguan statis yang kerap mengiringi siaran radio AM pada dasarnya adalah suatu hal yang tak dapat terhindarkan, sampai penemu Edwin Armstrong mulai mencari solusinya.
Pada tahun 1933, Armstrong menemukan solusinya dalam bentuk radio FM. Namun, penemuannya yang revolusioner diabaikan demi standar industri yang lebih umum digunakan, yaitu radio AM yang kualitasnya terkenal buruk.
Barulah pada tahun 1940, ketika Ratu Elizabeth II telah remaja, radio FM mulai diakui sebagai metode preferensial untuk transmisi audio.
3. Kalkulator Genggam
Hingga tahun 1965, kalkulator memiliki harga setara dengan mobil dan ukurannya sebesar mesin tik. Sebagai gambaran, pada tahun 1965, Ratu Elizabeth II telah menjadi ratu selama 12 tahun.
Ketika kalkulator genggam ditemukan, tujuannya bukanlah membuat alat ini lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. Sebaliknya, Texas Instruments menciptakan perangkat tersebut untuk memperkenalkan dunia pada mikrochip. Produk ini memiliki berat hampir 3 pon atau sekitar 1,3 kg dan diluncurkan pada tahun 1967. Sejak itu, perkembangan kalkulator menjadi sangat pesat.
4. Microwave
Sebanyak 90% rumah di Amerika Serikat memiliki oven microwave, namun hal tersebut tidak berlaku pada masa kecil Ratu Elizabeth II.
Awal mula ditemukannya teknologi ini berawal dari sebuah kisah seorang Insinyur Percy LeBaron Spencer. Saat itu, ia sedang bekerja pada mesin magnet selama Perang Dunia II, kemudian ia melihat cokelat dalam sakunya meleleh.
Setelah itu, dilakukan uji coba lebih lanjut dengan biji popcorn dan telur, membuktikan bahwa radiasi microwave dapat memanaskan makanan dengan baik.
Pada tahun 1945, Spencer menemukan bahwa kotak logam adalah wadah sempurna untuk memanaskan makanan dengan microwave dan mengajukan paten untuk ciptaannya. Namun, penemuan teknologi ini baru benar-benar populer pada tahun 1970-an.
5. Teknologi Barcode
Pada tahun 1949, gagasan tentang kode batang, yang lebih dikenal sebagai barcode, pertama kali muncul berkat kontribusi Joe Woodland. Ia mendengar bahwa supermarket memerlukan cara untuk mempercepat proses pembayaran di kasir.
Walaupun Woodland telah membayangkan dan menciptakan kode batang pada awal tahun 1950-an, teknologi saat itu belum cukup maju untuk mewujudkan konsep tersebut.
Namun pada tahun 1960-an, dengan ditemukannya laser pertama, penciptaan kode batang yang sebelumnya sulit dilakukan menjadi lebih memungkinkan. Meskipun begitu, baru pada sekitar tahun 1976 kode batang pertama kali digunakan secara signifikan oleh toko – toko kelontong untuk mengoptimalkan frekuensi transaksi.
Advertisement
Penemuan yang Inovatif
6. Nilon
Nilon kini ditemukan dalam berbagai produk mulai dari sikat gigi hingga komponen mobil, tetapi situasinya berbeda sebelum tahun 1938.
Selama 12 tahun pertama dalam kehidupan Ratu Elizabeth II, stoking wanita umumnya terbuat dari sutera atau rayon. Sutera, memiliki harga tinggi namun tipis dalam teksturnya, sementara rayon lebih ekonomis namun cenderung rapuh.
Mengenali kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, perusahaan kimia DuPont memulai upaya mencari produk inovatif. Mereka mengalokasikan $25,000 atau hampir sekitar 400 juta rupiah setiap bulan untuk Charles Stine, seorang peneliti utama, serta mendatangkan 25 ahli kimia terkemuka untuk membantunya.
Ketika stoking nilon akhirnya diperkenalkan pada tanggal 15 Mei 1940, hampir semua titik penjualan telah kehabisan stok pada waktu siang hari yang sama. Sepuluh tahun upaya penelitian yang dilakukan oleh DuPont dengan penuh dedikasi dalam penciptaan bahan kain baru jelas terbukti berhasil.
7. Kantong Plastik
Meskipun merugikan lingkungan dan banyak upaya untuk melarang penggunaannya, kantong plastik tetap menjadi benda yang umum di toko-toko kelontong di seluruh dunia.
Namun, dahulu kantong plastik bukanlah pilihan utama untuk membawa belanjaan dari toko ke rumah. Selama 33 tahun pertama dalam kehidupan Ratu Elizabeth II, dia bahkan tidak pernah melihat kantong plastik, karena kantong plastik sendiri belum ditemukan hingga tahun 1959.
8. Pulpen
Menulis dengan pena tinta dirasa agak sulit karena tinta membutuhkan waktu lama untuk kering. Dalam menggunakan pena tinta juga harus menemukan sudut yang pas agar pena berfungsi, dan tinta harus diganti setiap beberapa minggu.
Namun, selama sekitar 20 tahun pertama kehidupan Ratu Elizabeth II, menulis dengan pena tinta hampir menjadi satu-satunya pilihan.
Kemudian, pada tahun 1945, pena bolpoin pertama dijual di toko-toko di Amerika Serikat. Penemuan ini begitu populer sehingga salah satu pengecer yang menjualnya dengan harga ritel $12,50 atau sekitar Rp190.000 per buah telah berhasil menjual 30.000 pena dalam minggu pertama.
9. Play-Doh
Walaupun Play-Doh mungkin terlihat seperti mainan anak-anak yang sederhana, ternyata mainan ini baru diciptakan pada tahun 1956, jadi Ratu Elizabeth II tentu saja tidak bermain dengan mainan ini saat masih kecil.
Pada awalnya, adonan yang bisa dibentuk ini digunakan untuk membersihkan jelaga dari dinding kertas. Namun, karena sebagian besar sistem pemanas internal beralih dari batu bara menjadi gas dan listrik pada tahun 1950-an, tidak lagi ada kebutuhan akan produk seperti itu.
Untungnya bagi Kutol, perusahaan yang menciptakan adonan tersebut, seseorang datang dengan ide untuk menjualnya sebagai mainan anak-anak. Dan dari situlah, Play-Doh lahir.
Berkembangnya Makanan Olahan
10. Sliced Bread (Roti Potong)
Pada tahun 1928, sebuah toko roti di Missouri menjadi toko yang pertama kali menjual roti yang diiris menggunakan mesin irisan roti otomatis.
Meskipun saat ini kita mungkin menganggapnya sebagai hal biasa, dua tahun setelah kelahiran Ratu Elizabeth II, gagasan tentang roti yang sudah diiris adalah hal yang aneh dan sulit dipahami, bahkan begitu sulit. Hal itu membuat The New York Times mencetak instruksi yang mudah diikuti tentang bagaimana cara menjaga roti yang sudah diiris agar tetap segar.
Namun, saat Perang Dunia II, roti yang sudah diiris menjadi penting karena mempermudah dalam kehidupan sehari-hari sehingga larangan terhadap roti yang sudah diiris selama masa perang menghadapi reaksi keras dari masyarakat Amerika di seluruh negeri. Larangan tersebut dicabut dalam beberapa bulan saja.
11. Chicken Nugget
Meskipun gagasan tentang ayam bite-sized mungkin tidak terdengar revolusioner, Ratu Elizabeth II bahkan tidak bisa makan makanan seperti itu selama 37 tahun pertama hidupnya.
Nugget ayam pertama kali diciptakan pada tahun 1963 oleh Profesor Cornell bernama Robert Baker dan sekelompok mahasiswa pascasarjana. Industri unggas mengalami penurunan setelah Perang Dunia II dan nugget hanya salah satu dari banyak makanan yang diciptakan oleh Baker untuk membantu peternak menjual ayam.
Meskipun McDonald's sering mendapat banyak pujian karena menjadikan nugget ayam sebagai makanan pokok di Amerika, nugget karya Baker sudah sangat populer puluhan tahun sebelum McDonald's terjun dalam bisnis nugget.
Saat nugget dijual, stoknya terbatas. Baker dan mahasiswanya awalnya hanya bisa memasok lima supermarket lokal, tetapi dalam enam minggu pertama penjualan di pasaran, mereka berhasil menjual 200 kotak setiap minggu. Sejak saat itu, popularitas nugget semakin meningkat.
Advertisement