Liputan6.com, Jakarta - Para Duta Besar dari negara-negara Eropa berkumpul untuk mencoba MRT, moda transportasi publik hemat energi pada Sabtu, 23 September 2023.
Rute yang dipilih adalah dari Stasiun MRT Setiabudi Astra ke Stasiun MRT Istora Senayan, mencakup area-area vital di pusat kota Jakarta. Setelahnya mereka berjalan ke area Hutan Kota GBK untuk mengikuti acara "Piknik Hijau Hijau" sebagai rangkaian dari kegiatan EU Green Diplomacy Weeks.
Baca Juga
Weni Maulina, Direktur Konstruksi MRT Jakarta, menjelaskan secara singkat tentang proyek tersebut dan dampak positifnya terhadap energi berkelanjutan.
Advertisement
"Kita berkomitmen untuk mengembangkan MRT Jakarta untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan 2030," ujar Weni Maulina.
Sunita Lukkhoo selaku Kepala Grup Bank Investasi Eropa (European Invesment Bank/EIB) untuk Asia Tenggara dan Pasifik, juga turut berbicara tentang peran bank dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur hijau. Lukkhoo memberikan perspektif keuangan yang penting tentang bagaimana proyek-proyek semacam ini dapat mendapatkan investasi yang dibutuhkan untuk terus berkembang.
"Kami di sini untuk mendukung proyek, kami mendukung proyek apapun yang bermanfaat dan berkelanjutan," ujar Lukkhoo.
Para Duta Besar dan pejabat pemerintah Uni Eropa mencoba MRT dengan antusias, mendapatkan kesempatan untuk melihat infrastruktur modern ini secara langsung dan memahami bagaimana sistem ini dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi.
Komitmen Uni Eropa untuk Transportasi Ramah Lingkungan di Indonesia
Setelah menjajal MRT, Sujiro Seam selaku Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, memberikan pendapatnya mengenai dukungan Uni Eropa terhadap proyek-proyek transportasi ramah lingkungan di Indonesia.
"Ini adalah bentuk komitmen dari Uni Eropa untuk mengembangkan moda transportasi yang akan mengurangi emisi karbon," ungkapnya.
Tak lupa, Dubes Sujiro Seam juga menegaskan bahwa tak hanya pemerintah yang harus berkomitmen untuk menjaga lingkungan, tetapi hal itu adalah tugas setiap individu.
"Ini bukan hanya komitmen antara Uni Eropa dan Indonesia, di sinilah komitmen sebagai individu. Sebagai manusia, kita juga punya andil, kita harus berkontribusi secara pribadi," pungkasnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang MRT Jakarta dan kontribusinya terhadap transportasi publik hemat energi, tetapi juga memperkuat kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia dalam hal pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.
Para Duta Besar dan pejabat pemerintah Uni Eropa meninggalkan stasiun MRT dengan keyakinan baru dalam potensi proyek-proyek serupa di wilayah ASEAN. Dengan semangat bersama, mereka yakin bahwa masa depan transportasi yang ramah lingkungan adalah hal yang pasti.
Advertisement