AS-China Sepakat Kerja Sama Wujudkan Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping

Joe Biden dan Xi Jinping sangat diharapkan dapat bertemu di sela-sela KTT APEC yang berlangsung pada 15-17 November di San Francisco, Amerika Serikat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Okt 2023, 11:06 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 11:06 WIB
Momen Joe Biden dan Xi Jinping Bertemu Empat Mata Jelang KTT G20
Presiden AS Joe Biden berfoto dengan Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, di Bali, Senin (14/11/2022). Joe Biden dan Xi Jinping bersama dengan kepala negara yang hadir di G20 akan membahas kondisi global mulai dari isu ekonomi, politik hingga kesehatan dunia. (AP/Alex Brandon)

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat (AS) dan China sepakat bekerja sama untuk mencapai pertemuan puncak antara Joe Biden dan Xi Jinping bulan depan.

Hal tersebut diungkapkan para pejabat AS pada Jumat (27/20/2023), setelah pertemuan berjam-jam antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan sejumlah diplomat senior AS di Washington.

Dalam kunjungan pertama menteri luar negeri China ke Washington sejak tahun 2018, Wang Yi juga bertemu Biden selama satu jam. Pembicaraan tersebut digambarkan oleh Gedung Putih sebagai peluang bagus dalam menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara kedua rival geopolitik yang memiliki perbedaan kebijakan mendalam.

Pertemuan Wang Yi dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan selama dua hari berjumlah sembilan jam, kata para pejabat AS, menggambarkan interaksi ini sebagai pertemuan yang "jujur dan dalam".

Menurut para pejabat AS, Blinken dan Sullivan mengemukakan sejumlah kekhawatiran utama Washington, yaitu perlunya memulihkan saluran militer-ke-militer antara kedua negara, tindakan China di Laut China Timur dan Selatan, Taiwan, hak asasi manusia, aliran prekursor fentanil, dan kasus-kasus penahanan warga AS di China.

Area utama yang disebut menunjukkan momentum positif adalah pertemuan antara Biden dan Xi Jinping di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) bulan depan di San Francisco.

"Kami sedang melakukan persiapan untuk pertemuan semacam itu," kata salah satu pejabat senior pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir CNA, Senin (30/10).

"Tentu saja, para pemimpin China sering melakukan konfirmasi publik menjelang kunjungan mereka, jadi saya serahkan pada pihak China untuk mengetahui apakah dan kapan mereka membuat pengumuman tersebut."

Dialog Harus Mendalam dan Komprehensif

Menteri Luar Negeri China Wang Yi
Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat bertemu dengan para menlu ASEAN dalam ASEAN Post Ministerial Conference with China di Jakarta, Kamis (13/7/2023). (Dok: Kemlu RI)

Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan, Wang Yi mengatakan kepada Biden bahwa tujuan kunjungannya adalah membantu membendung kemerosotan hubungan AS-China dengan fokus San Francisco. Tidak ada keterangan tambahan yang diberikan.

Sementara itu, mengenai pertemuan Wang Yi dengan Blinken dan Sullivan disebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama demi mencapai pertemuan antara kedua kepala negara di San Francisco.

"China mementingkan harapan pihak AS untuk menstabilkan dan meningkatkan hubungan AS dengan China," kata Wang Yi dalam pertemuannya dengan Biden.

AS memandang keterlibatan langsung Biden dan Xi Jinping sebagai hal yang sangat penting dalam mengelola ketegangan karena berupaya mencegah hubungan berubah menjadi konflik.

"Bagian besar dari pertemuan yang diharapkan adalah kedua pemimpin akan duduk bersama dan melakukan pembicaraan mengenai tujuan strategis," kata pejabat AS.

Pada Kamis (26/10), Wang Yi mengatakan kepada Blinken bahwa kedua negara memiliki perbedaan pendapat dan memerlukan dialog mendalam serta komprehensif untuk mengurangi kesalahpahaman dan menstabilkan hubungan.

"Kita tidak hanya harus melanjutkan dialog, tapi dialog juga harus mendalam dan komprehensif," tegas Wang Yi.

Hubungan bilateral AS-China memburuk dengan cepat pada awal tahun setelah AS menembak jatuh balon mata-mata China.

Konflik Timur Tengah

Kondisi Jalur Gaza Palestina
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza terlihat dari Israel selatan, Senin (23/10/2023). (AP Photo/Ariel Schalit)

Perang Hamas Vs Israel mau tidak mau menambah dinamika baru dalam hubungan AS-China. Washington berharap Beijing dapat menggunakan pengaruhnya atas Iran untuk mencegah eskalasi perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Para pejabat AS menyebutkan bahwa isu ini muncul selama pertemuan dengan Wang Yi, namun tidak jelas apakah Washington mampu mengajak Beijing berkomitmen menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengatasi konflik.

"Kami menyatakan keprihatinan kami yang mendalam terhadap situasi ini dan menekan China untuk mengambil pendekatan yang lebih konstruktif dan hal itu tentu saja mencakup keterlibatan mereka dengan Iran, untuk mendesak ketenangan," kata salah satu pejabat senior pemerintah.

China mengutuk kekerasan dan serangan terhadap warga sipil dalam konflik tersebut. Wang Yi menyatakan tindakan Israel di luar jangkauan pembelaan diri dan dia tidak menyebut Hamas dalam komentarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya