Otorita IKN Akan Luncurkan Dokumen RLDC di COP28 Dubai, Apa Itu?

Otorita Ibu Kota Nusantara akan meluncurkan dokumen Nusantara's Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) di Konferensi Perubahan Iklim atau COP28.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Nov 2023, 14:03 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 14:03 WIB
bambang
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara akan meluncurkan dokumen Nusantara's Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) di Konferensi Perubahan Iklim atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada awal Desember 2023.

Kepala OIKN Bambang Susantono menyebut bahwa dokumen RLDC merupakan sebuah strategi dalam implementasi kebijakan terkait perubahan iklim yang akan digunakan di IKN dengan tujuan untuk mencapai target Net Zero atau Emisi Nol Bersih.

RLDC juga merupakan dokumen bersifat lokal dimana berbagai kabupaten dan komunitas di wilayah ibu kota akan berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan.

"Dokumen yang kita sebut sebagai Nusantara Net Zero Strategies 2045 atau yang secara resmi dinamakan Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC). Kami memang menetapkan dokumen Nusantara RLDC ini diluncurkan dalam acara COP28 yang dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada pekan depan," kata Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar terkait Net Zero Strategy di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

"Saya kira ini adalah pencapaian yang cukup bersejarah tidak hanya bagi IKN Nusantara.

Dalam pemaparannya, Bambang Susantono menyebut bahwa OIKN memiliki sejumlah target yang akan dicapai:

  • Di bidang perubahan iklim, IKN Nusantara menjadi kota dengan Net Zero pada tahun 2045 (target nasional)
  • Menjadikannya sebagai kota model atau percontohan bagi dunia
  • Berkontribusi pada dunia secara global

Bambang Susantono juga menyebut bahwa dokumen RLDC ini merupakan dokumen sejarah bagi Indonesia dalam urusan perubahan iklim.

"Ini mampu mengatasi permasalahan yang timbul secara bersama-sama," kata Bambang Susantono.

Nantinya OIKN akan hadir di COP28 Dubai, Uni Emirat Arab. COP28 adalah rapat tahunan PBB untuk membahas isu iklim. Tahun ini adalah pertemuan ke-28.

Para pemimpin dunia membahas cara membatasi dan mempersiapkan diri untuk perubahan iklim di masa depan. Presiden RI Joko Widodo sudah mengonfirmasi keha

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


RI Tetapkan IKN jadi Ibu Kota Baru di Tahun 2024

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Dalam seminar tersebut Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri memaparkan bahwa pada tahun 2024 Indonesia akan menetapkan kota baru Nusantara sebagai ibu kota negara.

"Adapun tujuannya yaitu menjadikan OIKN sebagai kota yang bersih, berketahanan iklim, berkelanjutan, dan layak huni serta smart city dan kota dengan Net Zero," kata Myrna.

"Nusantara juga akan menjadi kota yang berketahanan iklim melalui ketahanan ekonomi, ketahanan sosial serta ketahanan ekosistem."

Tak berhenti di sana, Myrna juga menyebut bahwa Nusantara juga akan mendorong inklusivitas dan partisipasi dalam upaya membangun ketahanan iklim mulai dari perencanaan hingga implementasi.


Dokumen RLDC dalam Proses Negosiasi COP28?

Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi
Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi

Saat ditanya sejauh mana dokumen RLDC mampu mendorong proses negosiasi pemimpin dunia untuk hasil COP28, Myrna Asnawati Safitri mengatakan bahwa proses negosiasi itu hal berbeda.

Namun pihaknya akan terus mendorong dokumen ini bisa menjadi bahan dalam proses negosiasi.

"Kita tahu bahwa dunia internasional sebagaimana dalam negeri tertarik dengan IKN. Ini akan jadi bahasan di sana.Namun, tentunya bagaimana ini masuk dalam proses negosiasi itu hal berbeda," kata Myrna Asnawati Safitri.

"Tapi kami akan tetap menyuplai hal ini (Dokumen RLDC) dalam proses negosiasi kepada delegasi Indonesia."

Myrna Asnawati Safitri menekankan bahwa pihaknya terus akan menyebarluaskan dokumen ini untuk disosialisasikan.

"Sebagaimana RLDC bisa menjadi model, tentu kami akan berupaya untuk menyebarluaskan dokumen ini. Termasuk soal kehadiran kami nanti di COP28. Kami juga akan menyosialisasikan ini."

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya