Ini Wajah 3 Pelaku Penembakan Massal di Rusia, Jalani Persidangan dengan Wajah Bonyok

Tiga dari empat tersangka yang didakwa melakukan penembakan massal di Rusia mengaku bersama di pengadilan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Mar 2024, 20:44 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2024, 14:02 WIB
Tiga dari empat tersangka yang didakwa melakukan penembakan massal di Rusia mengaku bersama di pengadilan (AFP).
Tiga dari empat tersangka yang didakwa melakukan penembakan massal di Rusia mengaku bersama di pengadilan (AFP).

Liputan6.com, Moskow - Tiga dari empat tersangka yang didakwa melakukan penembakan di gedung konser Moskow dan menewaskan lebih dari 130 orang mengaku bersalah atas insiden tersebut.

Pengakuan bersalah ini mereka sampaikan di pengadilan Rusia pada Minggu (24/3/2024).

Dikutip dari laman Arab News, Senin (25/3) Pengadilan Distrik Basmanny Moskow secara resmi mendakwa Dalerdzhon Mirzoyev (32) Saidakrami Rachabalizoda (30) Mukhammadsobir Faizov (19) dan Shamsidin Fariduni (25).

Lantaran serangan teroris kelompok ini, mengakibatkan kematian orang lain. Para tersangka diancam dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup.

<p>Tiga dari empat tersangka yang didakwa melakukan penembakan massal di Rusia mengaku bersama di pengadilan (AFP).</p>

Pengadilan memerintahkan para pelaku yang semuanya adalah warga negara Tajikistan, ditahan sebelum persidangan hingga 22 Mei 2024.

Mirzoyev, Rachabalizoda, dan Shamsidin Fariduni semuanya mengaku bersalah setelah didakwa. Yang keempat, Faizov, dibawa ke pengadilan Rusia langsung dari rumah sakit dengan kursi roda dan duduk dengan mata tertutup selama persidangan.

Tiga tersangka lainnya muncul di pengadilan dengan kondisi memar dan wajah bengkak di tengah laporan di media Rusia bahwa mereka disiksa selama interogasi oleh petugas keamanan.

<p>Satu tersangka penembakan massal di Rusia harus duduk di kursi roda (AP).</p>

Salah satu tersangka, Saidakrami Rachabalizoda, telinganya diperban karena luka berat. Media Rusia melaporkan pada bahwa salah satu tersangka dipotong telinganya selama interogasi.

Sidang tersebut dilakukan ketika Rusia memperingati hari berkabung nasional, menyusul serangan pada Jumat kemarin di Crocus Hall, yang menewaskan sedikitnya 137 orang.

Serangan tersebut, yang diklaim oleh afiliasi kelompok Daesh, adalah yang paling mematikan di Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Pihak berwenang Rusia menangkap empat tersangka penyerang pada hari Sabtu, dan tujuh orang lainnya ditahan karena dicurigai terlibat dalam serangan tersebut, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya pada Sabtu malam.

KBRI: Belum Ada Indikasi WNI Korban Penembakan Massal di Moskow Rusia

Kebakaran besar terlihat di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat, (22/3/2024).
Kebakaran besar terlihat di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat, (22/3/2024). Beberapa pria bersenjata menyerbu gedung konser besar di Moskow itu dan menembakkan senjata otomatis ke arah kerumunan, menewaskan dan melukai sejumlah orang, serta  memicu kobaran api besar-besaran. (Sergei Vedyashkin/Kantor Berita Moskow melalui AP)

Pihak KBRI Moskow mengeluarkan pernyataan terkait kasus penembakan massal di kota tersebut.

"Sekelompok orang yang tidak dikenal dan bersenjata otomatis telah melakukan penyerangan dan penembakan di sebuah gedung konser Crocus City Hall, Moscow region, sekitar 25 km arah barat laut pusat dari Moskow, pada tanggal 22 Maret 2024," kata pihak KBRI Moskow seperti disampaikan oleh Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri/Kemlu RI Judha Nugraha dalam pesan tertulisnya, Sabtu (23/3/2024).

Menurut saksi mata, Judha mengatakan, sekelompok pelaku tersebut melepaskan tembakan secara acak ke massa sebelum dimulainya konser. Diberitakan juga telah terjadi ledakan dan kebakaran yang menimpa sepertiga gedung.

"Aparat keamanan yakni pasukan gerak cepat Rosgvardia (SOBR), polisi anti huru hara (OMON), serta pemadam kebakaran dan tim paramedis dengan 50 ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi dan mengamankan," papar Judha.

KBRI Moskow Segera Berkoordinasi

Lokasi penembakan massal dan pembakaran di tempat konser band Picnic, Crocus City Hall, di Moskow, Rusia. (AP/Dmitry Serebryakov)
Lokasi penembakan massal dan pembakaran di tempat konser band Picnic, Crocus City Hall, di Moskow, Rusia. (AP/Dmitry Serebryakov)

Hingga saat ini (23/3), Judha menuturkan bahwa untuk sementara data yang diperoleh dari otoritas Rusia, bahwa korban meninggal mencapai 60 orang dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka. "Dan hingga saat ini juga belum terdapat informasi lebih lanjut mengenai identitas kelompok pelaku dan kondisi para pelaku mengingat situasi masih sangat cair dan dalam penanganan aparat terkait," imbuhnya.

"KBRI Moskow segera berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Rusia. Hingga saat ini belum ada indikasi adanya WNI yang menjadi korban," jelas Judha.

"Sejauh ini aparat keamanan Rusia telah dan akan terus melakukan inspeksi penjagaan keamanan yang ketat setelah kejadian tersebut," tambah Judha lagi.

Pada kesempatan tersebut, Judha turut menyampaikan bahwa pihak KBRI Moskow juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi hotline KBRI Moskow jika mengalami situasi kedaruratan. Dengan nomor hotline Pelindungan WNI KBRI Moskow : +79857502410.

Infografis Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya