Ribuan Tentara Filipina dan AS Mulai Latihan Militer di Laut China Selatan

Dinamai Balikatan atau bahu-membahu dalam bahasa Tagalog, latihan militer tahunan antara Filipina dan AS ini diikuti oleh ribuan tentara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Apr 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 18:35 WIB
AS dan Filipina Latihan Tembak Kapal Musuh di Laut China Selatan
Hampir 18.000 tentara telah mengambil bagian dalam latihan tahunan yang dijuluki Balikatan, atau “bahu bahu” dalam bahasa Filipina. (AFP/JAM STA ROSA)

Liputan6.com, Manila - Ribuan tentara Filipina dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan pada Senin (22/4/2024), seiring meningkatnya ketegangan dengan China di wilayah tersebut.

Latihan tahunan tersebut dinamai Balikatan, atau bahu-membahu dalam bahasa Tagalog, dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (22/4).

Nantinya latihan ini akan dipusatkan di bagian utara dan barat negara kepulauan tersebut, dekat titik konflik di Laut China Selatan dan Taiwan.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh jalur perairan tersebut, yang merupakan jalur utama perdagangan internasional.

China juga menganggap Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya.

"Kami akan menunjukkan kepada masyarakat Filipina dan dunia bahwa kami telah menjadi lebih baik dan kami tidak akan pernah berhenti melakukan hal tersebut," kata Letnan Jenderal William Jurney, komandan Pasukan Korps Marinir AS di Pasifik, pada pertemuan tersebut di Manila.

"Ketika kita menjadi lebih baik, Filipina menjadi lebih kuat, lebih aman, dan terjamin."

Menanggapi semakin besarnya pengaruh Tiongkok, Amerika Serikat telah memperkuat aliansi dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Filipina.

Washington dan Manila adalah sekutu perjanjian dan telah memperdalam kerja sama pertahanan mereka sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos menjabat pada tahun 2022.

Penjaga Pantai Filipina juga akan bergabung dengan Balikatan untuk pertama kalinya setelah beberapa konfrontasi antara kapal mereka dan Penjaga Pantai Tiongkok, yang berpatroli di terumbu karang di lepas pantai Filipina.

Simulasi Perebutan Kembali Pulau di Filipina

Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)

Latihan gabungan tersebut melibatkan simulasi perebutan kembali sebuah pulau di provinsi Palawan, daratan utama Filipina yang terdekat dengan Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan.

Latihan yang sama akan diadakan di utara Cagayan dan Batanes, keduanya berjarak kurang dari 300 km dari Taiwan.

Seperti tahun lalu, akan ada kapal yang tenggelam di lepas pantai provinsi utara Ilocos Norte.

Pelatihan lainnya akan membahas perang informasi, keamanan maritim, dan pertahanan udara dan rudal terpadu.

Amerika Serikat telah mengerahkan rudal berpemandu Standard Missile-6 (SM-6) ke Filipina untuk Balikatan, namun Logico mengatakan, senjata tersebut tidak akan digunakan dalam latihan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh Amerika Serikat "memicu konfrontasi militer", dan memperingatkan Filipina untuk "berhenti mengambil jalan yang salah".

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya