Hamas Kirim Perwakilan ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata dengan Israel

Amerika Serikat berharap Hamas dapat menyetujui proposal baru gencatan senjata yang diajukan Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Mei 2024, 11:22 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2024, 11:22 WIB
Potret Anak-anak dan Perempuan di Gaza
Seorang wanita Palestina bersama seorang anak berdiri di depan puing-puing rumah yang hancur akibat pengeboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 6 Maret 2024. (Foto oleh AFP)

Liputan6.com, Kairo - Delegasi Hamas mengunjungi Kairo, Mesir, pada hari Sabtu (4/5/2024). Demikian disampaikan seorang pejabat Hamas kepada Reuters, di tengah harapan mereka akan merespons proposal gencatan senjata Israel.

Direktur CIA William Burns, yang juga terlibat dalam perundingan, dilaporkan sudah tiba di ibu kota Mesir.

Mesir kembali melakukan upaya untuk menghidupkan kembali perundingan pada akhir bulan lalu di tengah kekhawatiran atas kemungkinan operasi darat Israel ke Kota Rafah di Gaza Selatan, di mana lebih dari satu juta warga Jalur Gaza berlindung.

Secara terpisah, Front Populer untuk Pembebasan Palestina, yang juga ambil bagian dalam perang melawan Israel di Jalur Gaza, pada hari Jumat menegaskan kembali tuntutan faksi perlawanan Palestina yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan kembalinya para pengungsi ke rumah-rumah mereka.

"Ada koordinasi yang lengkap dan berkesinambungan antara semua faksi perlawanan, serta ada konsensus mengenai tuntutan perlawanan," sebut kelompok itu dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters.

Menanti Respons Hamas

Sandera Israel yang Diculik Hamas
Sejak perang Hamas melawan Israel pecah pada 7 Oktober lalu, Negeri Zionis menggempur Gaza besar-besaran dengan serangan darat dan udara. Lebih dari 9.770 warga Palestina tewas imbas serangan ini. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Stasiun TV Mesir Al Qahera yang mengutip sumber senior dari Mesir turut mengonfirmasi kehadiran pihak Hamas untuk membahas perkembangan dalam perundingan gencatan senjata.

Para mediator mengatakan mereka telah menunggu Hamas menyampaikan tanggapannya terhadap versi terbaru dari proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Perang Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan, yang diklaim menewaskan setidaknya 1.200 orang dengan ratusan lainnya diculik, namun sejumlah sandera telah dibebaskan. Pada hari yang sama, Israel melancarkan serangan balasan ke Jalur Gaza, yang hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 34.400 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.000 lainnya.

Mengutip laporan VOA, pemimpin sayap politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kepada perunding dari Mesir dan Qatar pada Kamis bahwa pihaknya mempertimbangkan proposal terbaru Israel dengan semangat positif.

Menurut informasi yang dirilis Inggris, proposal Israel mencakup jeda pertempuran selama 40 hari dan pertukaran sandera Israel dengan ribuan tahanan Palestina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya