Perang Saudara Sudan: Lebih dari 10 Juta Jiwa Mengungsi

Konflik terbaru di Sudan dimulai pada April tahun lalu ketika ketegangan meningkat antara para pemimpin militer dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) meledak menjadi pertempuran terbuka di ibu kota, Khartoum, dan tempat lain di negara itu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Jun 2024, 16:06 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 16:06 WIB
Perang Sudan
Perang antara tentara Sudan dan RSF pecah pada 15 April terkait ketegangan yang terkait dengan rencana yang didukung internasional untuk transisi menuju pemerintahan sipil. Konflik tersebut telah menewaskan ratusan warga sipil dan menelantarkan lebih dari 1,9 juta orang, serta memicu krisis kemanusiaan besar yang mengancam akan menyebar ke seluruh kawasan yang bergejolak. (AFP)

Liputan6.com, Jenewa - Jumlah pengungsi internal di Sudan telah mencapai lebih dari 10 juta jiwa akibat perang yang memaksa seperempat populasinya meninggalkan rumah mereka. Demikian disampaikan badan migrasi PBB kepada kantor berita AP pada hari Senin (10/6/2024).

Lebih dari 2 juta orang lainnya pergi luar negeri, sebagian besar ke negara tetangga Chad, Sudan Selatan dan Mesir, kata juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Mohammedali Abunajela. IOM mengatakan pengungsi internal termasuk 2,8 juta orang yang meninggalkan rumah mereka sebelum perang saudara Sudan saat ini dimulai.

"Bayangkan sebuah kota sebesar London mengalami pengungsian. Memang seperti itu, tapi hal ini terjadi dengan ancaman baku tembak yang terus-menerus, kelaparan, penyakit, dan kekerasan brutal berbasis etnis dan gender," kata Direktur Jenderal IOM Amy Pope, seperti dilansir AP, Rabu (12/6).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Petaka Perang Saudara

Penampakan Rumah-Rumah Warga Sudan yang Hancur Akibat Perang
Seorang pria membersihkan puing-puing rumah yang terkena serangan dalam pertempuran baru-baru ini di Khartoum, Sudan, Selasa, 25 April 2023. (AP Photo/Marwan Ali)

Perang saudara telah menghancurkan Sudan, menewaskan lebih dari 14.000 orang dan melukai ribuan lainnya, serta mendorong penduduknya ke ambang kelaparan.

Bulan lalu, badan pangan PBB memperingatkan pihak-pihak yang bertikai bahwa ada risiko serius kelaparan dan kematian yang meluas di wilayah barat Darfur dan tempat lain di Sudan jika mereka tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan.

Pope menyerukan tanggapan terpadu dari komunitas internasional dan mengatakan bahwa kurang dari seperlima dana yang diminta IOM untuk tanggapan tersebut telah disalurkan.

Jika jumlah pengungsi digabungkan berarti lebih dari seperempat penduduk Sudan yang berjumlah 47 juta jiwa telah mengungsi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya