Liputan6.com, Jakarta - Hujan meteor merupakan fenomena astronomi yang memukau, menghadirkan pertunjukan cahaya alami yang memesona di langit malam. Hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur puing-puing yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid.
Puing-puing ini, yang disebut meteoroid, tertarik ke Bumi oleh gravitasi dan memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi. Saat meteoroid bergesekan dengan atmosfer, mereka terbakar dan menghasilkan kilatan cahaya.
Namun, tidak semua batu meteoroid habis terbakar di angkasa. Ada kalanya ukurannya terlalu besar dan menghantam permukaan bumi, hingga menghasilkan ledakan.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman Space pada Senin (08/07/2024), berikut meteoroid yang tercatat menghantam bumi.
1. Willamette
Meteoroid Willamette adalah meteorit besi-nikel terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Utara, dengan berat sekitar 15,5 ton. Objek ini diperkirakan jatuh ke Bumi sekitar 13.000 tahun yang lalu.
Kemungkinan besar di tempat yang sekarang menjadi Kanada atau Montana. Es glasier kemudian membawa meteoroid tersebut ke lokasi penemuannya saat ini di Oregon's Willamette Valley.
Meteoroid Willamette ditemukan pada 1902 oleh Ellis Hughes dan saat ini dipajang di American Museum of Natural History di New York City. Objek ini dianggap sebagai benda suci oleh penduduk asli Amerika di Willamette Valley, dan suku-suku yang tergabung dalam Confederated Tribes of the Grand Ronde Community of Oregon memiliki perjanjian dengan museum untuk mengakses meteorit tersebut.
2. Mbozi
Mbozi menjadi salah satu meteroid menghantam bumi. Meteoroid Mbozi adalah meteorit besi-nikel terbesar keempat yang pernah ditemukan di dunia.
Beratnya sekitar 25 ton dan terletak di lereng barat daya Bukit Marengi, di Wilayah Songwe, 70 kilometer sebelah barat Mbeya, di Tanzania. Mbozi telah dikenal oleh penduduk setempat selama berabad-abad, yang menyebutnya "Kimondo,".
Namun, tidak dilaporkan kepada orang luar sampai 1930-an karena berbagai pantangan yang menyertainya. Kebanyakan meteorit terdiri dari besi dengan sekitar 8 persen nikel dan unsur-unsur lain seperti fosfor.
Saat ini Mbozi menjadi objek wisata yang populer. Meskipun tidak memiliki kawah akibat ledakannya, diperkirakan meteoroid tersebut jatuh ke bumi ribuan tahun yang lalu.
Â
Cape York
3. Cape York
Meteoroid Cape York atau dikenal sebagai meteoroid Innaanganeq adalah salah satu meteoroid besi terbesar yang pernah ditemukan. Objek antariksa ini diklasifikasikan sebagai octahedrite medium dalam kelompok kimia IIIAB.
Meteorit Cape York atau meteorit Agpalilik ditemukan pada 1993 di Greenland dan beratnya sekitar 20 ton. Meteoroid ini bertabrakan dengan bumi hampir 10.000 tahun yang lalu.
Sudah ada sejak lama, dan Inuit yang tinggal di dekatnya menggunakan peces lain sebagai sumber mental untuk perkakas dan tombak. Saat ini dipajang di Museum Geologi Universitas Kopenhagen, Denmark.
4. Bacubirito
Meteorit Bacubirito adalah meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Meksiko dengan berat hampir 20 ton. Meteorit Bacubirito ditemukan pada 1863 oleh ahli geologi Gilbert Ellis Bailey di desa Ranchito dekat kota Sinaloa de Leyva.
Dia telah dikirim ke sana oleh jurnal Chicago the Interocean ke Amerika Tengah dan Selatan. Ia menggali meteorit tersebut dengan bantuan penduduk setempat.
Bacubirito dipajang di Centro de Ciencias de Sinaloa saat ini.
5. Hoba
Meteorit Hoba adalah meteorit besi-nikel terbesar yang pernah ditemukan di Bumi, dengan berat diperkirakan lebih dari 60 ton. Batuan antariksa ini ditemukan pada 1920 oleh seorang petani di lahan pertanian Hoba Barat, dekat Grootfontein, Namibia.
Karena ukurannya yang sangat besar, meteorit ini tidak pernah dipindahkan dari lokasi jatuhnya. Hoba diperkirakan jatuh bke bumi kurang dari 80.000 tahun yang lalu.
Menariknya, meteorit ini tidak meninggalkan kawah atau bekas ledakan yang besar saat jatuh. Bagian luarnya telah teroksidasi dan menguning seiring waktu karena terpapar unsur-unsur di Bumi.
(Tifani)
Advertisement