Mengenal Sabuk Orion dan Cara Menemukannya

Orang Yunani kuno melihat Orion sebagai pemburu raksasa yang dihukum oleh para dewa untuk mengejar Taurus, sang banteng, di langit malam selamanya. Sabuknya diyakini sebagai ikat pinggang yang digunakannya untuk berburu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Jul 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 01:00 WIB
Rasi bintang Orion (kiri) dan Salib Selatan (kanan)
Rasi bintang Orion (kiri) dan Salib Selatan (kanan) (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Sabuk Orion adalah salah satu konstelasi atau susunan bintang-bintang di langit yang cukup terkenal. Orion sendiri adalah rasi bintang yang memiliki nama lain, yaitu sang Pemburu, Waluku, atau Bintang Bajak.

Melansir laman Britannica pada Rabu (10/07/2024), rasi Orion atau sang Pemburu memiliki sabuk yang tersusun atas tiga bintang. Bintang-bintang tersusun sedemikian rupa sehingga seperti membentuk sebuah benda.

Orang Yunani kuno melihat Orion sebagai pemburu raksasa yang dihukum oleh para dewa untuk mengejar Taurus, sang banteng, di langit malam selamanya. Sabuknya diyakini sebagai ikat pinggang yang digunakannya untuk berburu.

Di Mesir Kuno, Sabuk Orion dikaitkan dengan dewa Osiris, dewa kematian dan akhirat. Bintang-bintangnya diyakini mewakili jiwa Osiris yang terlahir kembali.

Sementara, bagi suku Aborigin Australia, Sabuk Orion melambangkan tiga pemburu yang mengejar kanguru raksasa. Ada tiga bintang utama di Sabuk Orion yakni Alnitak, Alnilam, dan Mintaka.

Tiga bintang ini merupakan bintang super raksasa, memiliki puluhan ribu lebih kecerahan jika dibandingkan dengan matahari. Nama-nama tiga bintang kembar yang menyusun Sabuk Orion diambil dari bahasa Arab.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alnitak

Alnitak adalah bintang yang berada paling Timur di Sabuk Orion. Bintang ini adalah raksasa biru panas yang berjarak sekitar 820 tahun cahaya dari Bumi.

Ia memiliki massa sekitar 16 kali Matahari dan bersinar 840.000 kali lebih terang. Alnilam adalah bintang tengah di Sabuk Orion.

Alnilam adalah bintang super raksasa biru muda yang berjarak sekitar 1.370 tahun cahaya dari Bumi. Ia memiliki massa sekitar 35 kali Matahari dan bersinar 1.800.000 kali lebih terang.

Bintang paling barat di Sabuk Orion adalah Mintaka. Bintang ini adalah sistem bintang ganda yang berjarak sekitar 570 tahun cahaya dari Bumi.

Bintang utama adalah raksasa biru panas yang bersinar 90.000 kali lebih terang dari Matahari. Rasi bintang Orion digunakan sebagai petunjuk arah barat.

Sebagai perbandingan rasi bintang Biduk menunjukkan arah utara, Scorpio penunjuk arah tenggara atau timur, dan rasi bintang Crux penunjuk arah selatan. Posisi rasi bintang menjadi panduan navigasi bagi pelaut saat berada di tengah samudra, panduan bagi para pendaki saat yang terlihat di sekitarnya hanya pepohonan.

Pola yang dibentuk rasi bintang Orion terlihat seperti bentuk sebuah bajak. Rasi Orion disebut juga dengan rasi bintang Pemburu atau Waluku atau Bajak.

Sebagai informasi, rasi bintang Crux berbentuk seperti layang-layang. Pada zaman dulu, orang menggunakan kemunculan rasi bintang sebagai penanda datangnya musim baru.

Rasi Orion sebagai tanda datangnya musim dingin. Sabuk Orion dapat dilihat dengan mata telanjang di seluruh dunia, kecuali di daerah kutub selatan.

Waktu terbaik untuk melihatnya adalah selama musim dingin di belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan. Carilah tiga bintang terang yang sejajar di langit, dengan dua bintang yang lebih redup di kedua sisinya.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya