Kisah Menteri Inggris Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatan, Gara-gara Terlambat 1 Menit

Menteri Inggris mengajukan pengunduran diri dari pemerintahan karena terlambat hitungan menit. Pengunduran diri singkat Michael Bates merupakan salah satu yang paling dramatis dalam beberapa tahun terakhir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Jul 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 17:45 WIB
Menteri Inggris Michael Bates. (AP Photo/Lefteris Pitarakis)
Menteri Inggris Michael Bates. (AP Photo/Lefteris Pitarakis)

 

Liputan6.com, London - Bagi siapa pun yang pernah datang terlambat ke kantor, permintaan maaf biasanya sudah cukup. Namun bagi seorang anggota parlemen Inggris ini, tak cukup rasanya hanya sekadar meminta maaf tatkala telat.

Sejumlah media menyebut Michael Bates kurang dari 60 detik, lainnya menyebut 1 menit dan beberapa menit saja ketika datang terlambat ke rapat parlemen pada Rabu 31 Januari 2018 lalu. Ia kemudian meminta maaf sebesar-besarnya, mengajukan pengunduran dirinya, dan kemudian meninggalkan House of Lords atau parlemen.

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada Baroness Lister atas ketidaksopanan saya karena tidak berada di tempat saya untuk menjawab pertanyaannya tentang masalah yang sangat penting di awal sesi tanya jawab,” kata menteri pembangunan internasional itu, berdiri di depan rekan-rekannya ketika hadir di ruang sidang parlemen setelah telat.

Melansir Axios, Minggu (28/7/2024), Michael Bates, seorang menteri Inggris yang berada di Departemen Pembangunan Internasional (DfID) sejak 2016, disebut mengatakan bahwa dia "benar-benar malu karena tidak berada di tempat saya" untuk pertanyaan itu, dan keluar sambil berteriak "tidak!" dari orang lain di ruang sidang.

Namun, PM Inggris kabarnya kemudian mengatakan pengunduran diri tersebut telah ditolak dan Bates disebut tetap menjabat.

Pengunduran diri singkat tersebut merupakan salah satu yang paling dramatis dalam beberapa tahun terakhir sebelum 2018. Bates, yang telah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2008, berdiri untuk mengatakan bahwa ia tidak berada di tempatnya ketika ia seharusnya menjawab pertanyaan dari anggota parlemen dari Partai Buruh Ruth Lister.

"Selama lima tahun di mana merupakan hak istimewa bagi saya untuk menjawab pertanyaan dari kotak surat ini atas nama pemerintah, saya selalu percaya bahwa kita harus mencapai standar kesopanan dan rasa hormat setinggi mungkin dalam menanggapi atas nama pemerintah atas pertanyaan yang sah dari legislatif."

“Saya benar-benar malu karena tidak berada di tempat saya dan karena itu saya akan mengajukan pengunduran diri saya kepada perdana menteri dengan segera. Saya mohon maaf.”

Ia kemudian menyelipkan berkas-berkas menterinya di bawah lengannya dan pergi sambil berteriak protes.

 

Surat untuk Michael Bates Agar Tak Mundur karena Terlambat

Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi bendera Inggris. (dok. Unsplash.com/Simon Lucas @simonlucas)

Anggota parlemen Inggris Baroness Lister mengatakan kepada The Guardian bahwa ia kemudian menulis surat kepada Michael Bates yang mengatakan dirinya berharap Michael Bates untuk mempertimbangkan kembali keputusannya mundur. "Dari semua menteri yang ingin saya buat mengundurkan diri, dia akan menjadi yang terakhir," katanya.

"Saya sampaikan bahwa dia adalah salah satu menteri yang paling sopan saat menjawab pertanyaan di kotak suara. Meskipun saya tidak mencantumkannya dalam surat, banyak menteri menunjukkan kepada kita ketidaksopanan yang jauh lebih besar dengan menghindari pertanyaan yang kami ajukan, sedangkan dia selalu mencoba menjawabnya.”

Lister mengatakan bahwa ia berasumsi Bates telah mengundurkan diri karena "ia merasa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan”. Ia menambahkan: “Tanggapan dari jajaran kami adalah semacam ‘tidak’ spontan. Saya tidak yakin kami akan menanggapi banyak menteri lain dengan cara seperti itu.”

 

Diduga Telat Akibat Penundaan Proses Ibadah

Menteri Inggris Michael Bates.
Menteri Inggris Michael Bates. (Official portrait of Lord Bates)

Michael Bates seharusnya berada di ruang sidang pada Rabu 31 Januari 2018 pukul 3 sore untuk menjawab pertanyaan yang dijadwalkan dari Lister tentang kesenjangan pendapatan tetapi datang terlambat beberapa menit. Karena ketidakhadirannya, pertanyaan tersebut dijawab oleh ketua pimpinan DPR, John Taylor.

Bates mungkin telah terjebak dalam ibadah yang biasa kerap menunda sedikit proses.

Namun, seorang juru bicara Downing Street mengatakan: "Dengan ketulusan yang biasa, Lord Bates hari ini menawarkan pengunduran dirinya setelah tidak hadir di awal sesi tanya jawab lisan di DPR, tetapi pengunduran dirinya ditolak karena dianggap tidak perlu."

Bates, yang menjadi anggota parlemen untuk Langbaurgh dari tahun 1992 hingga 1997, telah memegang serangkaian peran menteri junior sejak masuk DPR. Pada tahun 2016, ia mengundurkan diri sebagai menteri Kementerian Dalam Negeri untuk mengambil cuti dari ruang sidang dan melakukan jalan kaki amal sejauh 2.000 mil melintasi Amerika Selatan.

 

 

Reaksi Netizen Atas Penolakan Pengunduran Diri Michael Bates

PM Inggris Theresa May
Perdana Menteri Inggris Theresa May. (Andrew Matthews/PA via AP)

Menurut Washington Post, Perdana Menteri saat itu, Theresa May (yang sedang dalam perjalanan ke Tiongkok) mengatakan: "Dengan ketulusan yang khas, Lord Bates hari ini menawarkan pengunduran dirinya, tetapi pengunduran dirinya ditolak karena dianggap tidak perlu."

"Sebagai menteri yang pekerja keras dan tekun, pendekatannya yang khas adalah ia menganggap tanggung jawabnya kepada Parlemen dengan sangat serius."

Di media sosial, pengguna Twitter yang bingung dan geli merayakan keputusan Bates untuk tetap menjabat.

"Senang melihat Lord Bates telah dibujuk untuk tetap menjabat!" tulis salah satu tweet.

“Lord Bates secara dramatis membatalkan pengunduran dirinya!” kata yang lain.

 

Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya