Liputan6.com, Lusaka - Setidaknya 10 orang tewas dan sejumlah orang lainnya hilang setelah sebuah tambang di Zambia bagian tengah runtuh, kata polisi pada Senin (7/10/2024).
Pihak berwenang mengatakan, operasi penyelamatan sedang berlangsung dan tidak jelas berapa banyak penambang yang berada di bawah tanah, dikutip dari laman Japan Today, Selasa (8/10).
Runtuhnya tambang terjadi di distrik Mumbwa, Zambia sekitar 150 kilometer (93 mil) di sebelah barat ibu kota, Lusaka.
Advertisement
Tidak ada penyebab pasti yang diberikan atas keruntuhan tersebut, dikutip dari laman Japan Today, Selasa (8/10).
Sembilan jenazah ditemukan dari lokasi kejadian dan orang kesepuluh meninggal di rumah sakit, kata Charity Munganga Chanda, komisaris polisi untuk Provinsi Tengah. Sementara, lima orang terluka dan dirawat di rumah sakit.
Â
Tindakan Polisi
Collins Nzovu, seorang menteri pemerintah dan anggota parlemen setempat, mengatakan bahwa 20 penambang hilang dan dikhawatirkan tewas, meskipun polisi tidak mengonfirmasi jumlah tersebut.
Para penambang tersebut diduga adalah penambang informal, yang umum terjadi di negara Afrika bagian selatan tersebut.
Puluhan penambang legal tewas tahun lalu di Zambia ketika mereka terkubur oleh tanah longsor saat bekerja di tambang tembaga terbuka di kota Chingola dekat perbatasan utara dengan Kongo.
Advertisement