Serangan Israel ke 3 Desa di Luar Benteng Pertahanan Hizbullah Lebanon, 15 Orang Tewas

Dalam serangan terbaru Israel, daerah pegunungan dekat Maaysra serta Barja, Deir Billa, dan Zahle diketahui bukanlah daerah yang biasanya dianggap sebagai benteng Hizbullah. Tapi mengapa jadi target?

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Okt 2024, 12:06 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2024, 12:06 WIB
Tim Penyelamat Terus Cari Korban di Reruntuhan Gedung Pasca-Serangan Udara Israel
Kementerian Kesehatan Lebanon menyampaikan serangan udara Israel menghantam pusat Kota Beirut pada hari Kamis (10/10/2024) yang menyebabkan dua lingkungan, yakni Ras al-Nabaa dan daerah Burj Abi Haidar terbakar. (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Deir Billa - Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan pada Sabtu (12/10/2024) bahwa sedikitnya 15 orang tewas dalam serangan Israel di tiga wilayah yang dianggap berada di luar benteng pertahanan tradisional Hizbullah --memperbarui jumlah korban sebelumnya.

Mengutip laporan AFP, Minggu (13/10/2024), kementerian tersebut melaporkan "sembilan orang tewas dan 15 orang luka-luka" dalam "serangan musuh Israel" di Desa Maaysra di utara Beirut, menambah jumlah korban sebelumnya menjadi lima orang.

Kementerian juga melaporkan dua orang tewas, empat orang luka-luka, dan "bagian tubuh" yang tidak teridentifikasi dalam serangan Israel di Deir Billa, dekat Kota Batroun di utara, dan mengatakan empat orang tewas dan 18 orang luka-luka dalam serangan di Barja, menambah jumlah korban sebelumnya menjadi 14 orang luka-luka dalam serangan di Distrik Shouf di selatan ibu kota.

National News Agency (NNA) atau Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan "serangan Israel" menargetkan sebuah rumah di Deir Billa tempat keluarga-keluarga dari Lebanon selatan berlindung.

Koresponden AFP lainnya di Deir Billa melihat kasur, bantal, seprai, keranjang cucian, dan pakaian di antara reruntuhan, saat orang-orang menyisir puing-puing dengan tangan dan asap mengepul dari tumpukan yang membara.

Di Lebanon timur, manajemen rumah sakit Tal Chiha mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fasilitas tersebut telah mengalami "kerusakan material ringan" karena "serangan yang menargetkan daerah sekitar" Kota Zahle yang sebagian besar beragama Kristen.

Tidak ada pasien atau staf yang terluka dan rumah sakit tersebut masih beroperasi, tambahnya.

Sejak 23 September, Israel telah membombardir Lebanon selatan dan timur, serta pinggiran selatan Beirut, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan lokasi-lokasi Hizbullah.

Daerah pegunungan dekat Maaysra serta Barja, Deir Billa, dan Zahle bukanlah daerah yang biasanya dianggap sebagai benteng Hizbullah.

Kerusakan Besar

Serangan Israel Luluh Lantakkan Bangunan di Kota Nabatiyeh Lebanon
Tim penyelamat mencari korban selamat di lokasi serangan udara Israel yang menargetkan kota Nabatiyeh di Lebanon selatan pada 12 Oktober 2024. (Abbas FAKIH/AFP)

Kemudian pada hari Sabtu (12/10), NNA mengatakan "pesawat tempur Israel... melakukan serangan yang menargetkan pusat pasar" di Nabatiyeh, sebuah kota besar di Lebanon selatan sekitar 12 kilometer dari perbatasan dengan Israel.

Kementerian kesehatan melaporkan delapan orang terluka dalam "jumlah korban sementara" untuk serangan itu, seraya menambahkan bahwa petugas penyelamat masih membersihkan puing-puing.

Sebelumnya, tentara Israel minggu lalu memerintahkan penduduk untuk mengungsi dari kota itu, yang merupakan rumah bagi lembaga-lembaga publik, rumah sakit, dan cabang Universitas Lebanon.

Kementerian itu juga mengatakan dua orang terluka dalam "serangan musuh Israel terhadap pusat pertahanan sipil" milik Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah di Desa Aiteet, Lebanon selatan. Dan di Lembah Bekaa timur, NNA juga melaporkan bahwa "pesawat musuh melakukan serangkaian serangan".

Kementerian kesehatan mengatakan rumah sakit Tal Chiha dan dua rumah sakit lainnya di Lembah Bekaa mengalami "kerusakan material" dalam serangan itu.

NNA melaporkan "kerusakan besar pada rumah, properti, dan lembaga" serta pada sebuah universitas di dekat Riyaq.

Pertukaran lintas batas antara Israel dan Hizbullah selama hampir setahun meningkat menjadi perang habis-habisan pada tanggal 23 September.

Kementerian kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa 26 orang telah tewas pada hari sebelumnya, seraya melaporkan 2.255 orang tewas dalam setahun kekerasan. Adapun lebih dari setengahnya telah terjadi sejak 23 September, menurut penghitungan AFP.

Infografis PBB Sebut Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon Kejahatan Perang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis PBB Sebut Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon Kejahatan Perang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya