Bunga Tabebuya Bermekaran di Surabaya dan Malang, Ternyata Pohonnya Berasal dari Brasil

Dalam seminggu terakhir publik dikagetkan dengan bunga tabebuya yang bermekaran di Surabaya dan Malang. Tampak bunga berwarna merah muda keunguan tersebut mirip dengan bunga sakura yang biasa tumbuh setiap tahun di musim semi Jepang.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 12 Okt 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2024, 22:00 WIB
Bunga Tabebuya bermekaran di Malang menjadi salah satu objek wisata
Bunga Tabebuya bermekaran di Malang menjadi salah satu objek wisata. (Dok: TikTok @nongkrongkuy)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam seminggu terakhir publik dikagetkan dengan bunga tabebuya yang bermekaran di Surabaya dan Malang. Tampak bunga berwarna merah muda keunguan tersebut mirip dengan bunga sakura yang biasa tumbuh setiap tahun di musim semi Jepang. 

Namun tak hanya pink, beberapa warna bunga tabebuya lainnya seperti putih dan kuning juga menghiasi jalanan. Salah satunya di Jl. Ahmad Yani Surabaya. Hal tersebut terungkap dalam unggahan warganet yang ramai di TikTok.

"Surabaya rasa Jepang. Info dong rekk di mana lagi spot tabebuya selain di Jln Ahmad Yani," tanya akun @pandu_margo di TikTok pada 10 Oktober 2024. 

Meski terlihat indah dari kejauhan, namun nyatanya cuaca kota Surabaya menurut warganet sangat terik menyengat. "Di vidio kayak sejuk o padahal..," tulis seorang warganet menggunakan bahasa lokal setempat. "Jepang di mana panasnya ga normal," balas yang lain.

Tak hanya di Surabaya, bunga tabebuya juga terlihat di Malang. Salah satu spot tempat bunga tabebuya bermekaran bahkan dijadikan lokasi tempat wisata oleh warga setempat. 

"Tabebuya lagi mekar, apa lagi naik VW dijamin seru, buruan gas kan," tulis akun @nongkrongkuy pada 6 Oktober 2024. Tampak bunga tabebuya di Malang berwarna kuning cerah, pemandangannya juga membuat takjub karena di sekelilingnya adalah sawah dan memiliki latar pemandangan gunung di Malang, Jawa Timur.

Ditelisik lebih jauh, ternyata lokasinya berada di Arhanut Karangploso. Banyak warganet yang mengira bahwa pemandangan tersebut miniatur, tapi ternyata asli. "Heh ku kira miniatur ternyata beneran," tulis warganet tersebut.

Tabebuya Berasal dari Brasil

Bunga Tabebuya bermekaran di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Bunga Tabebuya bermekaran di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Mengutip dari laman resmi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Sabtu (12/10/2024), tabebuya adalah tumbuhan asli Brazil yang telah tersebar ke seluruh dunia, utamanya tumbuh di daerah beriklim tropis hingga subtropis. Pohon ini tumbuh juga di negara-negara Amerika, seperti Argentina, Meksiko, Bolivia, dan Suriname Selatan.

Secara umum Tabebuya hidup di lingkungan tropis. Tanaman ini mampu tumbuh di lahan dengan iklim kering, sampai tanaman ini memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering.

Tinggi pohon ini umumnya sekitar 10 meter. Status konsevasinya terbilang memiliki risiko rendah. Tabebuya pada musim berbunganya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tak putus sejak awal musim kemarau sampai menjelang musim hujan.

Bahkan sekarang ini musim pembungaan tanaman ini dapat diatur melalui manipulasi pola pemupukan. Biasanya buah muncul ketika musim penghujan atau musim bunga terlewati. Daun dari pohon bunga tabebuya seringnya dimanfaatkan untuk mengobati luka, bahkan menurunkan panas. 

Pohon Tabebuya untuk Menangkal Polusi

Tabebuya di jalan protokol Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Tabebuya di jalan protokol Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Merupakan sumber tanaman herbal, pohon ini juga dimanfaatkan sebagai penambah sel darah secara alami bagi pasien pengidap anemia. Manfaat tabebuya adalah sebagai penghijauan dan juga pelindung dari polusi.

Oleh karena itulah pohon hias yang satu ini banyak ditanam dipinggir jalan kota besar serta taman lantaran memang pohon ini mampu menangkal polusi udara ataupun menyerap udara yang tercemar. Tak hanya itu, pohon tabebuya juga dapat menyerap air dengan sangat baik.

Dengan kemampuannya yang mampu menyerap air maka akan dapat mencegah ataupun menimalisir terjadinya banjir. Pohon hias ini juga bisa digunakan untuk keindahan halaman rumah anda. Pohon tabebuya memiliki banyak macam warna yaitu merah, putih, ungu, kuning dan pink.

Sehingga dengan berbagai macam warna pohon tabebuya yang sangat indah tersebut tentunya bisa anda gunakan untuk mempercantik halaman rumah dan lingkungan sekitar anda. Jadi Anda tak hanya takjub dengan keindahan bunganya saat mekar, tapi tahu bahwa fungsi pohon ini sangat baik bagi lingkungan.

Tabebuya Bermekaran di Kawasan Kemang Jakarta

Bunga Tabebuya Bermekaran di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan
Bunga Tabebuya Bermekaran di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.  foto: Instagram @love_jkt

Sebelumnya bungan tabebuya juga bermekaran di Jakarta pada tahun 2023 lalu. Banyak warga yang kagum karena vibes yang nampak di jalanan Jakarta berasa di luar negeri karena mekarnya bungan Tabebuya.

Dengan tata kota bangunan yang dipenuhi gedung-gedung tinggi pencangkar langit, ditambah bunga Tabebuya yang bermekaran, vibes negara maju begitu terasa di Jakarta.  Dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya di akun TikTok @suryadanna, kita bisa melihat keindahan jalanan di kawasan Kemang dan Jalan Sudirman, Jakarta yang begitu menawan dengan mekarnya bunga tabebuya.

Banyak warganet yang berkomentar seakan-akan sedang berada di Jepang saat melihat bunga berwarna pink dan kuning itu. "Sudah liat mekarnya tabebuya di Sudirman?💗💛🤍 #jakarta," keterangan dalam unggahan pada Sabtu, 16 September 2023 itu.

Ada pula akun Instagram @love_jkt yang membagikan unggahan bunga Tabebuya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dalam unggahan itu terlihat ada 10 pohon yang sedang berbunga Tabebuya menghiasi kawasan Kemang. Pohon tabebuya itu berada di sisi kiri dan kanan jalan.

Bunga yang mekar itu ada yang berwarna putih, kuning dan ada yang berwarna ungu serta pink. Munculnya Bunga Tabebuya yang merona membuat jalan di kawasan Kemang tampak lebih berwarna.

infografis wilayah penghasil bunga
wilayah penghasil bungan (liputan6.com/trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya