Liputan6.com, Jakarta Wasit Ahmed Al Kaf menjadi sorotan utama dalam laga Timnas Indonesia lawan Bahrain di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain pada Kamis (10/10/2024) malam WIB berakhir dengan skor imbang 2-2, namun hasil tersebut menyisakan kontroversi besar.Â
Baca Juga
Advertisement
Salah satu momen paling disorot adalah gol penyama kedudukan yang dicetak Bahrain pada menit ke-90+9, jauh melebihi masa injury time yang telah ditentukan. Keputusan Ahmed Al Kaf untuk memberikan tambahan waktu ekstra memicu kekecewaan besar bagi Timnas Indonesia dan para pendukungnya. Andai waktu tambahan tidak diperpanjang secara berlebihan, tim Garuda kemungkinan besar bisa meraih tiga poin penuh dengan kemenangan 2-1.
Sayangnya, keputusan tersebut membuat Indonesia harus puas dengan satu poin dan merasakan pahitnya kinerja sang wasit yang dinilai tidak adil. Profil Ahmed Al Kaf pun kini banyak diperbincangkan, terutama terkait kontroversi yang kerap menyelimuti kiprahnya di dunia sepak bola internasional. Berikut ulasan lebih lanjut tentang sosok Ahmed Al Kaf yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/10/2024).
Latar Belakang Ahmed Al Kaf
Ahmed Al Kaf yang lahir di Oman pada 6 Maret 1983 dengan nama lengkap Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf, merupakan salah satu wasit senior di kancah sepak bola Asia. Debutnya sebagai wasit dimulai pada 2008 di liga domestik Oman, dua tahun setelah itu ia memperoleh lisensi FIFA untuk memimpin laga internasional. Hal ini menandai awal karier internasionalnya yang terus berkembang.
Ahmed Al Kaf dikenal sebagai wasit yang royal mengeluarkan kartu. Selama kariernya, ia telah memimpin lebih dari 114 pertandingan, dengan catatan rata-rata mengeluarkan lima kartu per laga. Berdasarkan data, ia telah memberikan 343 kartu kuning dan 10 kartu merah, menjadikannya salah satu wasit yang dikenal royal dalam memberikan hukuman disiplin kepada pemain.
Penunjukannya dalam pertandingan antara Indonesia dan Bahrain sempat menimbulkan tanda tanya. Al Kaf berasal dari Oman, yang berada di bawah naungan badan sepak bola yang sama dengan Bahrain, yakni West Asian Football Federation (WAFF). Meskipun begitu, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) tidak melihat hal tersebut sebagai pelanggaran, selama wasit tidak berasal dari negara yang bertanding atau satu grup yang sama.
Advertisement
Kontroversi Wasit Ahmed Al Kaf
Kontroversi kepemimpinan Ahmed Al Kaf kembali mencuat dalam pertandingan antara timnas Indonesia dan Bahrain di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Keputusan-keputusan Al Kaf yang dianggap merugikan Indonesia memicu kekecewaan dan protes keras, baik dari pemain maupun ofisial tim Garuda.
Salah satu keputusan paling kontroversial adalah terkait perpanjangan waktu. Awalnya, pertandingan hanya diberikan tambahan waktu 6 menit, yang seharusnya berakhir pada menit ke-96. Namun, wasit tidak meniupkan peluit akhir, dan pertandingan terus berlanjut hingga menit ke-100.Â
Pada menit ke-98, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan, meski gol tersebut dianggap berbau offside. Lebih lanjut, proses peninjauan VAR yang tidak ditayangkan dan diputuskan dengan cepat dibandingkan dengan proses VAR pada gol Ragnar Oratmangoen di babak pertama semakin memperkeruh situasi.
Setelah gol tersebut, Ahmed Al Kaf akhirnya meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, yang membuat para pemain dan ofisial Indonesia kecewa. Protes keras dari tim Garuda pun terjadi, dan bahkan manajer timnas, Sumardji, mendapat kartu merah akibat insiden tersebut.
Selain itu, sepanjang pertandingan, Al Kaf dinilai lebih mudah memberikan pelanggaran ketika pemain Bahrain terjatuh meskipun kontak fisik yang terjadi sangat minim atau dalam situasi bola 50:50. Hal ini menimbulkan kecurigaan, mengingat Bahrain dikenal sebagai tim yang sering mengulur waktu atau terjatuh mudah di lapangan.
Kontroversi bukanlah hal baru bagi Ahmed Al Kaf. Ia memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam membuat keputusan-keputusan kontroversial. Salah satu yang paling terkenal adalah saat memimpin pertandingan Al Nassr vs Al Ain pada leg kedua perempat final Liga Champions Asia 2024. Pada pertandingan tersebut, ia mengeluarkan sembilan kartu kuning dan satu kartu merah.
 Thailand, wakil ASEAN, juga pernah menjadi korban keputusan kontroversial Al Kaf di Piala Asia U-23 2020. Saat itu ia memberikan penalti kepada Arab Saudi yang menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut setelah melihat VAR.
Dengan rekam jejak yang penuh dengan keputusan-keputusan yang memicu perdebatan, tidak mengherankan jika kepemimpinan Ahmed Al Kaf dalam laga Indonesia kontra Bahrain kembali menjadi sorotan dan menuai kritik keras.
Jalannya Pertandingan Indonesia vs Bahrain
Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir imbang 2-2, namun diwarnai sejumlah keputusan kontroversial. Timnas Indonesia mengenakan seragam putih tandang, sedangkan tuan rumah Bahrain mengenakan seragam merah kebesaran.
Bahrain memimpin lebih dulu pada menit ke-15 lewat tendangan bebas Mohamed Marhoon yang membentur mistar dan masuk ke gawang. Indonesia berhasil menyamakan kedudukan di menit akhir babak pertama melalui Ragnar Oratmangoen, yang memanfaatkan umpan Ivar Jenner. Gol ini sempat diperiksa VAR sebelum akhirnya disahkan.
Di babak kedua, Rafael Struick membawa Indonesia unggul 2-1 lewat serangan balik pada menit ke-74. Namun, Bahrain terus menekan dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9 melalui gol Mohamed Marhoon dari situasi bola mati, meski tambahan waktu yang diberikan hanya 6 menit. Keputusan ini memicu protes dari pihak Indonesia.
Laga ini juga diwarnai beberapa insiden cedera dan keputusan VAR yang memicu perdebatan, termasuk insiden Malik Risaldi yang harus keluar lapangan karena cedera di wajah. Meskipun Indonesia berhasil unggul sementara, tekanan akhir Bahrain membuat pertandingan berakhir imbang dengan skor 2-2.
Â
Advertisement