Fadli Zon Perkenalkan Kementerian Kebudayaan Indonesia di Forum G20

Kementerian Kebudayaan, sebut Fadli Zon, akan fokus pada pelestarian warisan budaya dan mendukung para pelaku budaya di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 09 Nov 2024, 20:35 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2024, 20:35 WIB
Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon dalam pertemuan para menteri kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil, Jumat (8/11/2024).
Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon dalam pertemuan para menteri kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil, Jumat (8/11/2024). (Dok. Kementerian Kebudayaan Indonesia)

Liputan6.com, Brasilia - Dalam pertemuan para menteri kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil, pada Jumat (8/11/2024), Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon memperkenalkan Kementerian Kebudayaan Indonesia yang baru dibentuk sebagai wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkan budaya sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.

"Kementerian kebudayaan pertama ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam pemajuan kebudayaan, mengangkat budaya sebagai landasan pertumbuhan masyarakat dan identitas bangsa," ujar Fadli, seperti dilansir dari pernyataan tertulis, yang diterima Liputan6.com, Sabtu (9/11).

"Melalui kementerian ini, kami bertekad untuk melindungi kekayaan warisan dan keragaman budaya Indonesia, memperkuat persatuan bangsa, serta memajukan citra dan pengaruh Indonesia di dunia melalui diplomasi budaya."

Fadli menegaskan bahwa pendirian kementerian khusus bagi kebudayaan ini merupakan langkah penting untuk memastikan budaya tidak hanya sebagai bagian integral dari kehidupan, tetapi juga berkontribusi bagi peradaban global.

"Ini juga sesuai dengan amanat konstitusi kita, UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," tutur Fadli.

Di hadapan para menteri budaya negara-negara G20, Fadli menyoroti pentingnya kolaborasi budaya dan menegaskan komitmen Indonesia untuk memperluas kerja sama dengan UNESCO dan negara-negara anggota G20.

"Budaya adalah elemen penting dalam membangun dialog, mempererat hubungan, serta memperdalam pemahaman dan saling-pengertian antar bangsa. Oleh karena itu, budaya memiliki kekuatan untuk mendorong perdamaian dan mengatasi berbagai tantangan global," kata Fadli.

Di bawah naungan kementerian kebudayaan, Indonesia berkomitmen untuk memperjuangkan pemajuan kebudayaan sebagai agenda prioritas dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.

"Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga modal penting bagi masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Culture for the future," tambahnya.

Selain memperkenalkan kementerian baru yang dipimpinnya, Fadli juga menyoroti pentingnya menjaga keragaman budaya di tengah kemajuan teknologi. Dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, Indonesia adalah salah satu negara superpower dalam bidang budaya.

Lebih lanjut, Fadli mengajak negara-negara G20 untuk bekerja sama memastikan bahwa kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (artifical intelligence/AI) dapat dimanfaatkan untuk melestarikan keragaman budaya.

"Kita harus memastikan bahwa teknologi berfungsi untuk memperkaya dan melindungi budaya, bukan menggerus atau mereduksi nilai-nilai budaya yang kita miliki," ungkap Fadli.

Sebagai hasil dari pertemuan, para menteri kebudayaan G20 sepakat meningkatkan investasi dalam kebijakan budaya dengan fokus pada empat prioritas, yaitu keberagaman budaya dan inklusi sosial; lingkungan digital dan hak cipta; ekonomi kreatif; serta pelestarian, pelindungan, dan promosi warisan dan memori budaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya