Gunung Berapi Sundhnukagigar Islandia Meletus 7 Kali dalam 1 Tahun, Kali Ini Picu Desa Nelayan Dievakuasi

Gunung berapi di Semenanjung Reykjanes itu tidak meletus selama delapan abad hingga Maret 2021, ketika periode peningkatan aktivitas seismik dimulai. Gambar yang disiarkan langsung menunjukkan lava merah-oranye menyembur dari retakan panjang yang dikelilingi oleh asap tebal.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Nov 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 17:00 WIB
Letusan gunung berapi Sundhnukagigar ini merupakan yang ketujuh sejak Desember 2023 dan terjadi setelah bertahun-tahun terjadi peningkatan aktivitas seismik di wilayah tersebut. (AFP)
Letusan gunung berapi Sundhnukagigar ini merupakan yang ketujuh sejak Desember 2023 dan terjadi setelah bertahun-tahun terjadi peningkatan aktivitas seismik di wilayah tersebut. (AFP)

Liputan6.com, Grindavik - Sebuah desa nelayan dan tempat wisata populer di Islandia barat daya dievakuasi pada akhir 20 November setelah sebuah gunung berapi Sundhnukagigar meletus di wilayah tersebut untuk ketujuh kalinya dalam setahun, kata para pejabat.

Icelandic Meteorological Office (IMO) atau Kantor Meteorologi Islandia melaporkan letusan retakan gunung berapi Sundhnukagigar di luar Desa Grindavik di Reykjanes Peninsula (Semenanjung Reykjanes) pada pukul 23.14 GMT (pada 21 November pukul 08.14 waktu Jakarta).

Spesialis IMO Benedikt Ofeigsson mengatakan kepada radio publik RAS2, seperti dikutip dari AFP, Kamis (21/11/2024), tidak ada infrastruktur yang terancam saat ini akibat gunung meletus tersebut. Kendati demikian Grindavik – sebuah kota nelayan kecil yang terkenal dengan pemandian air panas Blue Lagoon di dekatnya – dievakuasi.

Gunung berapi di semenanjung itu tidak meletus selama delapan abad hingga Maret 2021, ketika periode peningkatan aktivitas seismik dimulai.

Gambar yang disiarkan langsung menunjukkan lava merah-oranye menyembur dari retakan panjang yang dikelilingi oleh asap tebal.

Letusan terakhir lebih kecil dari yang terakhir, pada akhir Agustus, kata IMO dalam sebuah pernyataan.

"Curahannya lebih rendah dan lava tidak mengalir secepat sebelumnya," tambah Ofeigsson.

Sebagian besar dari 4.000 penduduk Grindavik dievakuasi setahun yang lalu, sesaat sebelum letusan gunung berapi pertama di daerah tersebut.

Sejak itu, hampir semua rumah telah dijual kepada negara, dan penduduknya pergi.

"Sekitar lima puluh rumah ditempati dalam beberapa malam terakhir," kata departemen perlindungan sipil.

Pada bulan Januari, selama letusan lainnya, tiga rumah di desa tersebut dilahap api.

Ahli vulkanologi memperingatkan bahwa aktivitas gunung berapi di wilayah tersebut telah memasuki era baru.

Islandia adalah rumah bagi 33 sistem gunung berapi aktif, lebih banyak dari negara Eropa lainnya.

Islandia terletak di Mid-Atlantic Ridge, patahan di dasar laut yang memisahkan lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara dan menyebabkan gempa bumi dan letusan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya