Menteri Islandia Mundur Usai Terungkap Punya Anak dengan Remaja 30 Tahun Lalu

Bagaimana kasus Thorsdottir terkuak dan muncul ke permukaan? Berikut kisahnya.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 22 Mar 2025, 09:01 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 09:01 WIB
Ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak. (Dok.unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Reykjavik - Menteri Urusan Anak Islandia Asthildur Loa Thorsdottir mengundurkan diri setelah mengakui dia memiliki anak dengan seorang remaja lebih dari 30 tahun lalu.

Dalam wawancara media, Thorsdottir mengungkapkan bahwa dia pertama kali memulai hubungan dengan remaja tersebut ketika dia berusia 15 tahun, sementara dirinya sendiri berusia 22 tahun dan bekerja sebagai konselor di sebuah kelompok keagamaan yang diikuti oleh remaja itu.

Dia kemudian melahirkan anak mereka ketika remaja tersebut berusia 16 tahun dan dia sendiri berusia 23 tahun.

"Sudah 36 tahun berlalu, banyak hal yang berubah sejak saat itu dan saya pasti akan menangani masalah ini dengan cara yang berbeda jika terjadi hari ini," kata Thorsdottir yang kini berusia 58 tahun, seperti dilansir BBC.

Perdana Menteri Islandia Kristrun Frostadottir mengatakan kepada wartawan bahwa ini adalah "masalah serius", meskipun dia mengaku hanya mengetahui sedikit lebih banyak daripada yang diketahui oleh kebanyakan orang.

"Ini adalah masalah yang sangat pribadi dan demi menghormati orang yang bersangkutan, saya tidak akan berkomentar lebih lanjut," ujarnya.

Menurut surat kabar Visir, Frostadottir menuturkan dia baru menerima konfirmasi tentang cerita ini pada Kamis (20/3) malam. Dia segera memanggil Thorsdottir ke kantornya, di mana kemudian sang menteri mengundurkan diri.

Promosi 1

Kronologi Pengunduran Diri Thorsdottir

Ilustrasi ayah dan anak
Ilustrasi ayah dan anak. (Dok. Unsplash/Steven Van Loy)... Selengkapnya

Kantor berita Islandia, RUV, pertama kali membeberkan cerita ini pada Kamis malam. Dalam wawancara dengan RUV, Thorsdottir mengungkapkan bahwa dia bertemu dengan ayah anaknya, yang oleh RUV disebut sebagai Eirik Asmundsson, saat dia bekerja di kelompok keagamaan Tru og lif.

Asmundsson dilaporkan bergabung dengan kelompok itu karena kehidupan keluarganya yang sulit.

Saat mereka bertemu, Asmundsson berusia 15 tahun dan Thorsdottir berusia 22 tahun. Thorsdottir melahirkan anak mereka setahun kemudian. RUV melaporkan bahwa hubungan mereka dirahasiakan, tetapi Asmundsson hadir saat kelahiran anak mereka dan menghabiskan tahun pertama bersama anak tersebut.

Namun, hubungan ini berubah ketika Thorsdottir bertemu dengan suaminya yang sekarang. RUV menyebutkan bahwa mereka telah melihat dokumen yang diajukan Asmundsson kepada Kementerian Kehakiman Islandia untuk meminta hak mengasuh anaknya, tetapi Thorsdottir menolaknya. Sementara itu, Thorsdottir juga meminta—dan menerima—pembayaran tunjangan anak dari Asmundsson selama 18 tahun berikutnya.

Seorang kerabat Asmundsson mencoba menghubungi perdana menteri Islandia dua kali pekan lalu tentang hubungan ini. Frostadottir mengatakan bahwa ketika perempuan itu mengungkapkan bahwa hal ini melibatkan seorang menteri pemerintah, dia meminta informasi lebih lanjut, yang akhirnya mengungkap cerita ini dan menyebabkan pengunduran diri Thorsdottir.

Dalam wawancara dengan RUV, Thorsdottir mengaku kesal karena perempuan itu telah menghubungi perdana menteri.

"Saya mengerti ... bagaimana ini terlihat," katanya, seraya menambahkan bahwa sangat sulit untuk menyampaikan cerita yang sebenarnya.

Meskipun usia dewasa untuk hubungan seksual di Islandia adalah 15 tahun, adalah ilegal untuk berhubungan seks dengan seseorang di bawah usia 18 tahun jika Anda adalah guru atau mentor mereka, jika mereka bergantung secara finansial pada Anda, atau bekerja untuk Anda. Hukuman maksimal untuk kejahatan ini adalah tiga tahun penjara.

Meskipun telah mengundurkan diri dari jabatan menteri, Thorsdottir menegaskan dia tidak berencana meninggalkan parlemen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya