Liputan6.com, Beijing - Seorang wanita asal China salah kira dengan apa yang ia masukkan ke dalam mulut. Ia mengira benda kecil yang ia makan adalah permen.
Tetapi rupanya itu adalah sebuah petasan. Alhasil, hal ini mengakibatkan luka di mulut saat petasan itu meledak tiba-tiba.
Advertisement
Baca Juga
Insiden ini lantas membuat banyak orang khawatir dan menimbulkan kekhawatiran tentang kemasan yang menyesatkan, dikutip dari laman SCMP, Rabu (12/2/2025).
Advertisement
Wanita bermarga Wu dari Chengdu di provinsi Sichuan itu berbagi pengalamannya di media sosial, mengungkapkan bahwa kemasan jenis petasan itu mirip dengan permen susu. Kemiripan ini membuatnya tidak sengaja memakannya, yang menyebabkan luka di mulutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Elephant News pada tanggal 5 Februari, Wu menceritakan bahwa petasan yang dimaksud dibawa pulang oleh adik laki-lakinya.
"Saya sedang menonton TV di rumah dengan lampu ruang tamu mati ketika saudara laki-laki saya kembali dengan sekantong makanan ringan. Saya pikir itu mirip permen susu talas yang saya suka saat kecil, jadi saya membuka satu dan memasukkannya ke dalam mulut saya. Saat itulah permen itu meledak," kata Wu.
"Saat itu, saya tercengang. Sejujurnya, saya tidak merasakan sakit apa pun; saya hanya mencium bau mesiu di mulut saya. Mungkin saya mati rasa karena, meskipun ada ledakan, saya tidak merasakan ketidaknyamanan saat makan atau menggosok gigi," lanjutnya.
Menyerupai Kemasan Permen
Foto-fotonya menunjukkan bahwa petasan itu dibungkus dalam plastik film yang dilapisi aluminium foil, menyerupai kemasan yang biasanya digunakan untuk pil.
Noda darah terlihat jelas di mulutnya, meskipun masih belum pasti apakah dia mencari perawatan medis.
"Bukankah petasan ini seharusnya dikemas dalam kotak?" kata Wu bertanya dalam unggahannya.
Insiden itu mendapat tanggapan luas di kalangan netizen Tiongkok, banyak di antaranya yang setuju bahwa kemasan seperti kapsul itu menyesatkan.
Beberapa orang bahkan mengunggah gambar kemasan petasan ke mesin pencari pengenalan gambar, yang mengidentifikasinya sebagai "permen".
Advertisement