9 Fakta Menarik Ikan Tuna yang Tak Bisa Berhenti Berenang

Selain menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan seperti sushi dan sashimi, ikan tuna juga memainkan peran penting dalam ekosistem laut

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 06 Mar 2025, 02:04 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 02:04 WIB
ciri ikan tuna
ciri ikan tuna ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan laut yang paling populer di dunia, baik sebagai sumber makanan maupun dalam dunia perikanan. Ikan jenis ini dikenal dengan kecepatan berenangnya yang luar biasa dan kemampuannya bermigrasi ribuan kilometer.

Selain menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan seperti sushi dan sashimi, ikan tuna juga memainkan peran penting dalam ekosistem laut. Melansir laman NOAA Fisheries pada Rabu (05/03/2025), berikut fakta menarik ikan tuna.

1. Perenang Cepat dan Lincah

Ikan tuna dikenal sebagai salah satu ikan tercepat di lautan. Tuna sirip biru (Thunnus thynnus) dapat mencapai kecepatan hingga 75 km/jam, menjadikannya salah satu predator tercepat di perairan.

Kecepatan luar biasa ini didukung oleh tubuhnya yang aerodinamis, otot yang kuat, serta sirip yang kaku dan dapat dilipat untuk mengurangi hambatan air.

2. Migrasi Jarak Jauh yang Mengagumkan

Tuna adalah perenang jarak jauh yang melakukan migrasi ribuan kilometer dalam hidupnya. Beberapa spesies, seperti tuna sirip biru Pasifik, bermigrasi dari perairan Jepang hingga ke pantai barat Amerika Serikat.

Mereka mampu melintasi samudra untuk mencari perairan yang lebih hangat dan sumber makanan yang melimpah.

3. Mampu Mengatur Suhu Tubuh (Endotermia Parsial)

Berbeda dengan kebanyakan ikan yang berdarah dingin, beberapa spesies tuna, seperti tuna sirip biru, memiliki kemampuan endotermia parsial, Artinya, mereka dapat menjaga suhu tubuhnya lebih tinggi dari suhu air di sekitarnya.

Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap aktif dan berburu di perairan yang lebih dingin, seperti di Atlantik Utara.

4. Memegang Peran Penting dalam Ekosistem Laut

Tuna merupakan predator puncak di rantai makanan laut. Mereka memangsa ikan-ikan kecil seperti sarden dan makarel, membantu mengontrol populasi spesies lain serta menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Jika populasi tuna menurun drastis, ekosistem laut dapat mengalami ketidakseimbangan yang berpotensi mengancam spesies lain.

5. Tidak Bisa Berhenti Bergerak (Obligate Ram Ventilators)

Ikan tuna harus terus berenang agar dapat bernapas. Berbeda dengan ikan lain yang bisa menggerakkan insangnya untuk mendapatkan oksigen, tuna mengandalkan pergerakan air melalui insang mereka (proses yang disebut ram ventilation).

Jika mereka berhenti berenang, mereka bisa kehabisan oksigen dan mati.

6. Bernilai Ekonomi Tinggi dan Banyak Diburu

Tuna adalah salah satu komoditas perikanan paling bernilai di dunia, terutama di industri sushi dan sashimi. Tuna sirip biru adalah salah satu ikan yang paling mahal—seekor tuna sirip biru pernah terjual seharga US$3,1 juta (sekitar Rp47 miliar) dalam lelang di Jepang pada 2019. Harga tinggi ini mendorong banyak nelayan untuk menangkapnya dalam jumlah besar.

Sayangnya, permintaan tinggi untuk tuna menyebabkan penangkapan berlebihan (overfishing), sehingga beberapa spesies tuna, seperti tuna sirip biru Atlantik, masuk dalam daftar spesies yang terancam punah menurut IUCN. Organisasi konservasi dan pemerintah di berbagai negara telah menerapkan regulasi ketat, seperti kuota tangkapan dan zona konservasi, untuk melindungi populasi tuna dari kepunahan.

7. Dapat Menyelam ke Kedalaman Ekstrem

Meskipun sering ditemukan di perairan permukaan, beberapa spesies tuna dapat menyelam hingga kedalaman lebih dari 1.000 meter untuk mencari makanan atau menghindari predator.

Mereka memiliki kemampuan adaptasi fisiologis yang memungkinkan mereka bertahan di tekanan air yang lebih tinggi di kedalaman laut.

8. Berumur Panjang

Meskipun sering dikira memiliki umur pendek, beberapa spesies tuna ternyata bisa hidup cukup lama. Tuna sirip biru bisa bertahan hingga 40 tahun, sementara spesies lainnya seperti tuna sirip kuning (Thunnus albacares) memiliki umur rata-rata 6–8 tahun.

9. Dapat Mengubah Warna Tubuhnya

Tuna memiliki pigmen kulit khusus yang dapat berubah warna tergantung pada suasana hati, suhu, atau kondisi lingkungan. Saat berburu atau bersemangat, tubuhnya bisa tampak lebih gelap atau mengilap, sedangkan saat mereka mati, warna tubuhnya bisa memudar.

Promosi 1

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya