Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Malaysia untuk RI, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, di Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Selasa (12/3/2025). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah isu penting yang menjadi perhatian bersama, mulai dari negosiasi perbatasan, kerja sama ekonomi, ASEAN, hingga isu Palestina.
Dalam pertemuan keduanya, Menlu Sugiono menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan negosiasi batas laut dan darat antara Indonesia dan Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip pernyataan resmi Kemlu RI, Kamis (13/3), ia juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus melanjutkan proses negosiasi yang masih berlangsung hingga mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Advertisement
Di bidang ekonomi, Menlu Sugiono menyatakan optimisme terhadap masa depan hubungan ekonomi Indonesia-Malaysia. Beberapa proyek investasi besar Malaysia di Indonesia menjadi sorotan, seperti kerja sama antara Pertamina dan Petronas, serta kolaborasi dalam sektor kelapa sawit.
Saat ini, Malaysia merupakan investor terbesar keempat dari Asia Tenggara di Indonesia, dengan total investasi mencapai USD 4,1 miliar pada tahun 2024.
Dukung Keketuaan Malaysia di ASEAN
Selain membahas isu bilateral, kedua perwakilan juga menyinggung peran ASEAN. Menlu Sugiono menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap Keketuaan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025.
Sebagai sesama negara anggota, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam memperkuat peran ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan global dan regional.
Dalam diskusi mengenai isu Palestina, Menlu Sugiono dan Dubes Dato’ Syed Mohamad Hasrin menegaskan komitmen teguh kedua negara dalam mendukung penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Mereka mendorong terciptanya gencatan senjata permanen dan menegaskan kembali pentingnya solusi Two-State Solution sebagai jalan keluar yang berkelanjutan bagi rakyat Palestina.
Sebagai negara tetangga terdekat, Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 68 tahun. Kedua negara terus mempererat kerja sama di berbagai bidang, baik di level bilateral maupun dalam kerangka kerja sama regional dan global.
Advertisement
