Topan Man-yi `Hantam` Jepang, 350 Penerbangan Dibatalkan

Topan tersebut mendarat di Toyohashi, Prefektur Aichi, sesaat sebelum 08.00 waktu setempat. Dengan kekuatan hembusan hingga 162 km/jam.

oleh Tan diperbarui 16 Sep 2013, 13:15 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2013, 13:15 WIB
topan-man-yi-130916b.jpg
Topan Man-yi menghantam Jepang tengah pada Senin ini. Akibatnya sekitar 350 penerbangan domestik yang dijadwalkan terbang hari ini dibatalkan. Terutama bagi mereka yang berangkat menuju Tokyo.

Tak hanya layanan udara, layanan transportasi kereta api juga terkena dampaknya. Beberapa rute perjalanan kereta pun ikut dibatalkan.

Seperti dilansir dari NHK yang dimuat Liputan6.com, Senin (16/9/2013), para pejabat pun mengeluarkan peringatan khusus bahwa akan terjadi hujan lebat. Selain itu, dikhawatirkan topan tersebut bisa merusak pabrik nuklir Fukushima.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan, topan tersebut mendarat di Toyohashi, Prefektur Aichi, sesaat sebelum 08.00 waktu setempat. Dengan kekuatan hembusan hingga 162 kilometer per jam.

Sejauh ini, menurut pemberitaan NHK, seorang wanita berusia 70-an dilaporkan hilang akibat tanah longsor di prefektur Shiga. Sementara sedikitnya 6 orang terluka di beberapa daerah lain, karena hempasan angin yang sangat kencang.

Badan itu juga memperkirakan, topan bisa bergerak ke bagian utara dan timur laut dengan kecepatan 45 kilometer per jam. Lalu diperkirakan badai itu akan bergerak menuju ke Ibukota itu dan daerah sekitarnya.

Badan Meteorologi Jepang juga mengeluarkan peringatan tertinggi untuk curah hujan, yang kemungkinan belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan untuk Kyoto dan prefektur yang berdekatan, serta warga di zona berbahaya yang rawan diguyur hujan lebat diminta untuk mengungsi ke tempat penampungan.

Topan itu diperkirakan akan menyeberangi timur laut, termasuk daerah Fukushima, pada sore hari. Dengan kemungkinan membawa hujan lebat ke daerah-daerah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Para kru di sana telah berjuang untuk melindungi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima setelah gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011, yang memicu bencana kebocoran radioaktif dan menyebabkan pencemaran air tanah yang mengalir ke Samudera Pasifik.

Dengan kondisi hujan lebat bawaan Topan Man-yi, dikhawatirkan akan lebih banyak air terkontaminasi dan meresap ke dalam tanah.

Sebelum mendarat di Jepang tengah, topan tersebut dilaporkan telah membawa hujan lebat dan angin kencang ke selatan dan timur Jepang. (Tnt/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya