Putri Mendiang John F Kennedy Jadi Dubes AS di Jepang

Caroline akan menjadi generasi ketiga 'dinasti politik' Kennedy yang menduduki jabatan di korps diplomatik.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 20 Sep 2013, 10:48 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 10:48 WIB
caroline-kennedy-130920b.jpg
Jabatan baru bakal diberikan pada putri mantan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy, Caroline Kennedy. Ia ditunjuk menjadi Dubes AS di Jepang. Namun, kepastiannya menanti restu dari Senat.

Caroline (55), satu-satunya anak John Kennedy yang masih hidup, mengatakan kepada Senat, ia akan fokus pada kerjasama perdagangan dan militer dengan Negeri Sakura, jika telah resmi dinyatakan sebagai Dubes. Apalagi, Jepang adalah mitra dagang terbesar keempat AS dan rumah bagi pangkalan Angkatan Laut Negeri Paman Sam.

Sebelum kabar soal jabatannya yang baru, Caroline Kennedy adalah pendukung utama Barack Obama dalam kampanye 2008 dan 2012, namun ia cenderung menjauhi kehidupan politik.

Pada Kamis kemarin, Caroline menghadapi pertanyaan bertubi-tubi para anggota Senat dengan tenang. Sejumlah senator di komisi hubungan luar negeri bahkan melayangkan pujian bahwa ia akan jadi Bu Dubes yang baik, meski belum mengonfirmasi apakah putri sulung John Kennedy itu dipastikan menduduki jabatan dalam korps diplomatik.

Selama sesi tanya jawab dalam uji kelayakan di Senat, Caroline juga menekankan pentingnya penunjukannya sebagai Dubes, 50 tahun sejak ayahnya menjadi orang nomor 1 di AS. Ia meminta semua pihak mengingat apa yang telah dilakukan ayahnya selama menjabat, bukan tentang kematiannya yang tragis pada 22 November 1963.

Jika dipastikan jadi Dubes, Caroline akan merasa "sangat terhormat meneruskan warisan John Kennedy dalam cara yang sederhana dan mewakili ikatan kuat yang menyatukan dua masyarakat demokratis (AS-Jepang)."

Caroline Kennedy akan menjadi generasi ketiga 'dinasti politik' yang menduduki jabatan di korps diplomatik. Kakeknya, Joseph Kennedy Sr adalah Dubes AS di Inggris. Sementara, tantenya, Jean Kennedy Smith, adalah Dubes di Irlandia.

Namun, Caroline belum mengikuti jejak keluarganya yang lain di pemerintahan. Ia pernah mengincar kursi Senat New York saat Hillary Clinton menjadi Menteri Luar Negeri pada 2009. Namun, rencana itu batal karena alasan pribadi. (Ein/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya