Belajar dari DVD, Dokter Tinggalkan Sarung Tangan di Tubuh Pasien

Seorang dokter meninggalkan sarung tangan di dalam tubuh pasien Sharon Birks (42) pada operasi histerektomi.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Mar 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2014, 10:00 WIB
Royal Derby Hospital

Liputan6.com, London Seorang dokter meninggalkan sarung tangan di dalam tubuh pasien Sharon Birks (42) pada operasi histerektomi di Royal Derby Hospital. Dokter itu mengaku, teknik bedah tersebut ia pelajari dengan menonton DVD.

Sang dokter beralasan, dengan meletakkan sarung tangan bisa mempertahankan gas atau udara di dalam rongga perut [Baca Juga: Sarung Tangan Tertinggal di Tubuh Pasien Pascaoperasi].

Birks baru mengetahui ada sarung tangan di tubuhnya tiga hari setelah operasi pengangkatan rahim pada November lalu. Maklum saja, dokter yang tak disebutkan identitasnya itu meletakkan sarung tangan di dalam tubuh Birks tanpa memberitahu siapapun.

Dokter perempuan itu mengatakan ia belajar teknik bedah tersebut dari kursus yang dihadirinya di India beberapa minggu sebelumnya serta dari menonton DVD yang sudah dibahas. Padahal, penggunaan sarung tangan bedah lateks yang seharusnya sudah dibuang sebelum akhir operasi bukanlah teknik yang di terima di Royal Derby.

Laporan menyebutkan, si dokter tak memberitahu tim bedah lainnya saat operasi tentang sarung tangan tersebut. Artinya sarung tangan tak dikeluarkan.

Birk yang merupakan ibu enam anak dari Wirksworth, Derbyshire, sedang meminta nasihat hukum setelah melihat laporan investigasi. Birks tak habis pikir dan marah bagaimana itu bisa terjadi. "Saya tidak percaya petugas bisa melakukan sesuatu seperti ini dan tidak ada yang tahu," kata Birks seperti dilansir MailOnline, Jumat (7/3/2014).

Dalam laporan itu, disebutkan selama operasi dokter bedah terkenal mengatakan pandangannya bahwa tubuh pasien rusak karena udara dipompa ke dalam rongga perutnya telah hilang. "Sebagai bagian dari penyelidikan, petugas memberitahu kami bahwa ia telah menghadiri kursus pelatihan di November 2013 di Laparoscopy Hospital, Guragon, Delhi, dan menggunakan DVD untuk pelatihan online. Keduanya membahas penggunaan sarung tangan untuk mempertahankan pneumoperitoneum (gas atau udara dalam rongga perut)," begitu isi laporan.

"(Sarung tangan itu dimasukkan) dengan tak ada komunikasi apapun dari tim operasi. Namun, teknik untuk pnuemoperitoneum tercapai."

Dokter mengatakan dalam laporan bahwa ia mengakui melakukan kesalahan padahal niatnya baik. Dengan insiden tersebut ia mempelajari pentingnya komunikasi.

Usai operasi, Birks memang merasakan tubuhnya kurang enak. "Saya tidak merasa cukup sehat untuk pulang ke rumah pada awalnya, tapi saya hanya menduga rasa sakit itu normal dan bagian dari proses . Saya senang masih di rumah sakit ketika itu terjadi, tapi saya hanya terus berpikir, `Apa yang membuatnya melakukan ini?," kata Birks.

Birks mengatakan, usai pengambilan sarung tangan ia segera merasa sehat. Laporan juga menyebutkan tak ada hal yang merugikan untuk kesehatan pasien.

Derby Hospitals Foundation Trust tidak akan menyebut nama dokter tersebut atau mengatakan apakah ia masih bekerja. Namun juru bicara kepercayaan berkata: "Kami sangat menyesal dengan penderitaan yang diterima Mrs Birks."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya