Pria Idap Kanker Mulut 14 Tahun Ini Butuh Bantuan

Seorang warga Magelang menderita kanker mulut dan butuh bantuan untuk menjalani pengobatan medis agar sembuh dari penyakit yang dideritanya

oleh Yanuar H diperbarui 01 Apr 2014, 21:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2014, 21:30 WIB
Gigi Cantik

Liputan6.com, Yogyakarta Seorang warga Magelang menderita kanker mulut dan butuh bantuan untuk menjalani pengobatan medis agar sembuh dari penyakit yang dideritanya selama 14 tahun. Ketua Komunitas Semangat Sedekah Alif H mengatakan, warga yang butuh bantuan dana ini mengidap penyakit mulut dengan luka yang sudah mencapai tenggorokan.

"Yang jelas kita sebut kanker mulut. Karena lukanya dimulut. Sejak 1997 jadi 14 tahun sudah mengidap penyakit ini. Jadi di dalam tenggorokannya itu sudah hilang semua. Telak (langit-langit) sudah lepas. Lidahnya sudah berkurang 1 cm. Bahkan kaljalznau makan pun harus diblender supaya bisa mengisap makanannya. Dan harus ditutup hidungnya. Kalau enggak nanti makanan keluar dari hidung", kata Alif yang aktif membantu Muhtarom 3 bulan terakhir di kontrakan Cokro bedog rt 08 rw 12, Sidoarum, Godean, Sleman Selasa (01/04/2014).

Menurut Alif, saat ini Muhtarom masih menjalani pengobatan herbal di daerah Sleman. Sebelumnya pengobatan sudah dilakukan sejak tahun 2005-2011. Namun karena tak punya biaya, sekarang mulai pengobatan lagi mengandalkan bantuan dari keluarga dan donatur.

"Awalnya sakit sariawan tapi dibiarin saja. Lalu pindah ke berbagai tempat dan sudah berobat tahun 2005-2011 hingga tak punya lagi biaya. Akhirnya tidak diobati dan baru 3 bulan terakhir menjalani mepengobatan lagi", ujarnya.

Alif menjelaskan, pihak keluarga Muhtarom sudah menyelesaikan berkas untuk BPJS. Namun, ternyata jenis penyakit yang diidap Muhtarom ini belum masuk dalam program BPJS sehingga ditolak rumah sakit. Alif menyampaikan untuk pengobatan medis saat ini diperlukan observasi dari rumah sakit untuk mengetahui sejauh mana penyakit ini di mulut Muhtarom.

"Sebenarnya biaya medis seperti kemoterapi saja 50 juta. Ini yang kurang, sementara yang kita butuhkan saat ini adalah observasi medis seperti apa penyakit saat ini. Apakah ada kemajuan dengan pengobatan herbal jika ada ya kita pilih herbal saja karena lebih terjangkau. Kalau observasi ya paling tidak butuh 10 juta", kata Alif.

Sementara itu, pihak keluarga Muhtarom sudah menghabiskan dana sebanyak 35 juta untuk pengobatan selama 14 tahun. Kakak kandung Muhtarom, Khotimah mengatakan keluarga di Selosari, Wates Kecamatan Dukung Kabupaten Magelang sudah menghabiskan uang puluhan juta untuk pengobatan. Bahkan keluarga rela menjual tanah, sapi dan motor untuk pengobatan Muhtarom.

"Sudah jual tanah, sawah, sapi dan motor dah habis dijual. Sekarang kita coba pengobatan herbal saja", kata Khotimah. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya