Liputan6.com, Jakarta Meski program bayi tabung banyak dipilih pasangan yang kesulitan hamil karena berbagai hal, program ini tak sepenuhnya aman.
Ahli kesuburan dan IVF (In vitro fertilisation/ bayi tabung)Â dari Klinik Teratai RS Gading Pluit, dr Indra NC Anwar menjelaskan, program bayi tabung memang bisa jadi alternatif bagi pasangan yang ingin memiliki buah hati tapi program ini memiliki komplikasi serius.
"Program bayi tabung memiliki komplikasi seperti sindroma hiperstimulasi ovarium atau komplikasi kehamilan akibat terapi kesuburan yang terjadi saat sel telur bereaksi berlebihan sehingga bisa menyebabkan adanya cairan di perut, paru-paru dan juga kematian. Komplikasi lainnya adalah kehamilan ganda (gemelli atau triplet). Ini kurang bagus," jelas Indra saat seminar bayi tabung, seperti ditulis Senin (28/4/2014).
Advertisement
Indra menerangkan, pengobatan masalah kesuburan memerlukan tahapan yang jelas batas waktunya antara tahapan yang sederhana ke tahapan yang lebih tinggi sehingga tidak membuang waktu dan biaya.
Â