Liputan6.com, Jakarta Untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH melepas 405 orang dokter/dokter gigi pegawai tidak tetap (PTT) untuk bertugas di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Terdiri atas 238 orang dokter umum dan 167 dokter gigi lulusan provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara, lulusan 13 provinsi lainnya akan dilepas oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, atas nama gubernur setempat.
Nafsiah Mboi mengatakan, dari 600 orang dokter umum yang mendaftar, Kemenkes hanya menerima sekitar 300-an orang. Sebaliknya, dokter gigi yang mendaftar tidak sebanyak dokter jumlah dokter umum.
Advertisement
"Dokter gigi yang mendaftar sedikit, secara otomatis semuanya diterima. Untuk dokter gigi, kami membutuhkan 332 orang, yang melamar hanya 167 orang. Itu berarti setengahnya," kata Nafsiah Mboi di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin (28/4/2014)
Menurut Nafsiah, kurangnya jumlah dokter gigi yang mendaftar PTT, karena banyak tempat yang tidak diminati. Yaitu, Papua. Padahal, di Papua masih membutuhkan banyak dokter gigi.
"Di Papua, ada alat (praktik gigi) tapi tidak ada dokternya. Mereka tidak akan minta dokter gigi kalau peralatannya tidak ada," kata Nafsiah menambahkan.
Dalam kesempatan itu Nafsiah menekankan, para dokter PTT tidak usah takut tidak mendapatkan rumah dinas dan gaji. Karena, rumah dinas merupakan kewajiban daerah untuk menyediakannya. "Sejauh yang saya kunjungi, ada semua, kok," kata dia menerangkan.
Tidak hanya di DTPK, para dokter PTT ini akan dikirim ke daerah bermasalah kesehatan (DBK) di luar Pulau Jawa dan Bali. Namun, tidak menutup kemungkinan tenaga dokter/dokter gigi PTT ditempatkan juga pada Kabupaten/Kota lain yang mempunyai Puskesma dengan kriteria terpencil dan sangat terpencil.
Rencananya, para dokter/dokter gigi PTT ini akan tiba di lokasi masing-masing pada 5 Mei 2014, dan akan mengabdikan diri pada masyarakat di sana untuk masa tugas 2 tahun.
"Saya bangga masih banyak dokter muda yang mengemban tugas di daerah terpencil. Saya benar-benar bangga pada kalian," kata dia menekankan.