Duh, Bocah Ini Alergi Lebih dari 40 Makanan

Kasian, bocah ini kesakitan dan kulitnya memerah terhadap banyak jenis makanan bahkan pelukan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Jul 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2014, 13:00 WIB
Alergi Makanan
(Foto: westernmorningnews.co.uk) Benjamin (kiri) bocah kecil yang alergi beragam makanan bahkan pelukan orangtuanya.

Liputan6.com, Jakarta Selalu ada ketakutan saat Kleigh (27) ibu dari Benjamin William untuk memberikan makanan kepada putera keduanya ini.  Paling tidak, hingga kini usianya 22 bulan ditemukan sekitar 40 makanan yang menimbulkan reaksi alergi seperti kulit kemerahan dan diare.

Susu, obat-obatan, air mineral  botol, cokelat, jagung bisa menimbulkan reaksi alergi seperti kulit kemerahan dan diare. Jumlah 40 makanan terus bertambah, sehingga perlu keberanian mencoba memberikan makanan kepada Benjamin. Untungnya, sudah diketahui makanan yang aman untuk tubuhnya meski baru ditemukan lima macam yaitu ayam, kentang,wortel, pisang dan melon.

Selain makanan, kulitnya bereaksi merah dan kesakitan akibat salep, suntikan bahkan pelukan orangtuanya.

Keanehan pada tubuh Benjamin sebenarnya sudah diketahui sejak lahir ketika tiba-tiba ia berhenti bernapas dan tubuhnya membiru beberapa jam usai dilahirkan pada Oktober 2012. Ketakutan para dokter, bocah ini bisa terkena serebral palsi dan tidak bisa berjalan di kemudian hari. Beruntung ketakutan itu salah, ternyata Benjamin masih bisa bertahan hidup dengan keluhan diare saja.

Reaksi alergi yang tidak biasa dialami oleh Benjamin membuat orangtuanya membawanya ke spesialis alergi di Portland Hospital London. Biaya yang dibutuhkan sangat besar namun bantuan teman-teman di Facebook bisa membantu keluarga ini membayar 1000 poundsterling untuk biaya konsultasi.

Kakak Benjamin, Jack juga memiliki alergi yang membuatnya asma namun cenderung lebih sehat. "Benjamin seringkali dibawa ke rumah sakit saat kondisinya benar-benar tidak sehat gara-gara alergi ini. Namun hebatnya, ia tidak pernah komplain akan apa yang dialaminya," tutur ibu Benjamin seperti dikutip Western Morning News, Minggu (27/7/2014).

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya