Kenali Ebola, Virus Mematikan yang Belum Ada Obatnya

670 orang meninggal karena virus ebola, bahkan kini menyerang tim medis. Sebenarnya apa itu virus ebola?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Jul 2014, 16:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2014, 16:30 WIB
[FOTO] Wabah Virus Ebola Menewaskan 84 Orang di Guinea
Virus Ebola ditularkan lewat kontak langsung dengan penderita dan banyak menewaskan korban (AFP PHOTO / SEYLLOU)

Liputan6.com, Jakarta Hingga berita ini ditulis, 670 orang meninggal karena wabah virus Ebola di Afrika Barat. Tak hanya orang non medis, petugas medis pun sudah ada yang meninggal akibat virus ini. Sebenarnya apa itu virus ebola? Seperti dilansir The Telegraph, Selasa (29/7/2014) berikut pemaparan virus mematikan ini.

Awal kehadiran Ebola

Awal hadirnya Ebola
Menurut WHO, Ebola virus disease (EVD) yang dahulu dikenal sebagai demam berdarah Ebola merupakan penyakit parah yang menimbulkan kefatalan pada manusia.

Virus ini pertama kali muncul pada tahun 1976 pada wabah di Nzara, Sudan dan kota kecil Yambuku di Kongo. Nama ebola diambil dari nama Sungai Ebola yang berada di Yambuku.

Cara penularan

Cara penularan
Virus ini diketahui berada pada hewan kalong. Umumnya menyerang masyarakat yang tinggal dekat hutan hujan tropis.
Awalnya virus ini menyerang hewan seperti simpanse, gorila, monyet dan kijang hutan. Hewan yang telah terkena virus ini bisa menularkan pada manusia lewat kontak keringat, darah, sekresi dan cairan tubuh lain.

Selanjutnya, virus menyebar antara manusia dengan manusia lewat kontak langsung (kulit yang terluka maupun selaput lendir) maupun kontak tak langsung, misalnya lewat cairan yang sudah terkontaminasi dengan virus yang berada pada manusia terinfeksi virus ebola.

Menurut WHO, penyakit ini tidak akan menular sampai seseorang menunjukkan gejala.
Di Afrika bagian barat, tempat paling banyak ditemukan kasus ebola, memiliki upacara pemakaman yang membuat pelayat melakukan kontak langsung dengan tubuh orang yang meninggal, termasuk meninggal karena ebola. Tentu saja hal ini meningkatkan penyebaran penyakit yang menyebabkan kematian ini.

Jangan salah, meski berhasil bebas dari virus ebola, pria tetap dapat menularkan virus melalui air mani sampai tujuh minggu usai dinyatkaan sembuh dari penyakit ini.

Gejalanya


Gejala Ebola pada manusia
Manusia yang terjangkit virus ini awalnya akan merasakan demam, nyeri otot dan sakit tenggorokan. Kemudian dengan cepat meningkat mengalami muntah, diare serta pendarahan internal dan eksternal.

Saat seseorang terkena virus ini, baru dua hingga 21 hari terlihat gejala-gejala di atas.
Saking berbahayanya penyakit ini, petugas kesehatan yang menangani pasien virus ebola pun memiliki risiko besar tertular.

Kini, dua dokter Amerika telah tertular dan seorang dokter Liberia sudah meninggal akibat wabah Ebola yang terjadi akhir-akhir ini.

Pengobatan

Belum ada obatnya
Penanganan dini terhadap pasien terjangkit ebola bisa meningkatkan kesempatan hidupnya. Namun, hingga kini belum ada vaksin maupun obat yang mampu mengatasi virus ini.

Karena belum ada obatnya, keluarga pasien yang menderita ebola tidak percaya akan upaya tim medis menyembuhkan pasien ebola. Keluarga pun membawa pasien ebola pulang ke desa untuk diobati secara tradisonal, parahnya hal ini menjadi faktor makin menyebarnya virus ebola.

Histori Ebola

Histori wabah Ebola
Sebelum wabah menyerang negara-negara di Afrika Barat pada tahun ini, sebelumnya wabah virus ebola pernah menyerang Uganda, Sudan dan Gabon. Wabah terburuk pada tahun 2002 di Uganda yang menyebabkan 425 orang terinfeksi dan yang meninggal setengahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya