Tidur dengan Wajah Menempel ke Bantal Bisa Picu Jerawat

Tahukah Anda jika terbiasa tidur dengan wajah menempel pada bantal kesayangan bisa memicu hadirnya jerawat?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Agu 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2014, 19:00 WIB
Tidur penuh cahaya
(Foto: understandcancerin60minutes.files.wordpress.com)

Liputan6.com, Jakarta Tidur erat kaitannya dengan bantal. Bahkan bagi sebagian orang, ada yang memiliki bantal kesayangan yang menemani tidur selama bertahun-tahun dan mampu membuat tidur jadi lebih nyenyak. Tapi tahukah Anda jika terbiasa tidur dengan wajah menempel pada bantal kesayangan bisa memicu hadirnya jerawat?

Menurut Direktur Sleep to Live Institute di Mebane, Dr. Robert Oexman menyatakan orang yang tidur dengan arah wajah menghadap ke bantal lama bisa menimbulkan jerawat. Adanya debu, minyak dan sel kulit yang mati yang terjebak dalam bantal yang menyebabkan hadirnya jerawat.

Selain itu, tungau debu di bantal kesayangan bisa memperburuk bagi mereka yang menderita asma dan memicu hadirnya reaksi alergi, ujar ahli alergi imunologi dari Kansas City Allergy and Asthma Associates, Dr Mark Neustram.

Seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (9/8/2014) dari 20 persen penderita alergi, sekitar 2/3 diantaranya alergi yang muncul disebabkan debu dari karpet dan kasur. Jika, reaksi alergi terjadi pada pagi dan malam hari bisa jadi hal ini disebabkan karena tungau debu yang terjebak dalam bantal.

Oleh karena itu, Dr Oexman menyarankan untuk teratur membersihkan kasur. Rutin mencuci sprai dan sarung bantal secara teratur bisa mengurangi reaksi alergi. Jika bisa, ganti bantal enam bulan sekali untuk mengendalikan kotoran debu di dalamnya tak mengganggu kesehatan manusia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya