1 dari 100 Bayi Lahir dengan Kasus Jantung Bawaan

Diperkirakan 1 dari 100 bayi yang lahir di Tanah Air mengalami kelainan jantung bawaan

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Sep 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2014, 09:00 WIB
Bayi ini Beri Kejutan untuk Ayah di Sesi Foto
Si bayi Ted tampak anteng dalam gendongan ayah, siapa sangka ia beri kejutan untuk ayahnya yang terekam dalam bidikan Kirsty Grant. (Foto: Daily Mail))

Liputan6.com, Jakarta Kasus kematian akibat jantung pada orang dewasa mungkin paling tinggi se-Indonesia. Tapi jumlah kasus jantung pada anak juga tak kalah banyaknya. Diperkirakan 1 dari 100 bayi yang lahir di Tanah Air mengalami kelainan jantung bawaan.

Seperti disampaikan Konsultan jantung anak dan pendiri Rumah Echo, dr Piprim B Yanuarso Sp.A, saat ini setidaknya 1 dari 100 bayi yang lahir menderita penyakit jantung bawaan atau jika diasumsikan ada 5 juta bayi per tahun maka terdapat 50 ribu bayi mengalami kelainam jantung.

"Jika di Indonesia asumsinya ada 5 juta bayi, maka ada 50 ribu bayi yang lahir per tahun menderita jantung bawaan. Masalahnya ini nggak semua terdeteksi. Entah karena bidan nggak paham atau apa. Tapi ini kendala yang dialami di negara kita," kata Piprim.

Maka itu, kata dia, tak cukup pemeriksaan menggunakan stetoskop. Harusnya jika ada gejala, harus melalui skrining melalui USG jantung (Ekokardiografi). Namun alat yang mahal membuat dokter juga akan berpikir dua kali untuk membelinya.

"Bila di awal kelahiran bayi tidak terdeteksi dan tidak tertangani dengan baik biasanya 50 persen kasus jantung bawaan atau ini akan menyebabkan kematian. Oleh sebab itu pemeriksaan dini menggunakan alat echo atau USG jantung sangat penting," jelasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya