Pelaku Kejahatan Seksual Anak Biasanya Orang Terdekat, Waspada

Dari kasus yang terjadi, predator kejahatan seksual anak malah berasal dari keluarga terdekat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Nov 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 14:30 WIB
Risiko yang Bakal Dialami Anak Korban Kekerasan Seksual

Liputan6.com, Jakarta Masih ingat kasus pelecehan seksual yang dialami beberapa murid di Jakarta International School (JIS)? Kini, ditetapkan dua tersangka pelaku kejahatan seksual yaitu cleaning service di sekolah internasional tersebut. Kasus ini adalah satu dari banyak kasus lain yang pelakunya adalah orang-orang terdekat yang seharusnya melindungi bukan menyakiti anak.

"Menurut analisa Komnas Anak yang didasari oleh berbagai kasus yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa predator kejahatan seksual terhadap anak justru lebih banyak muncul dari orang-orang terdekat," seperti dikutip dalam siaran pers Koalisi Indonesia Satu Aksi: Menentang Kekerasan Anak yang diterima Health-Liputan6.com pada Minggu (2/11/2014).

Kasus kekerasan pada anak malah dilakukan oleh orangtua kandung, orangtua tiri, paman, kerabat, guru reguler, guru spritual, penjaga sekolah, security, sopir jemputan. Sehingga jika orang terdekat malah yang menyakiti kepada siapa anak akan mendapat pertolongan,

Oleh karena itu, peran serta masyarakat di sekitar untuk melindungi anak atau melaporkan jika ada indikasi kekerasan sangat penting.

"Masyarakat memiliki kekuatan yang luar biasa hebat. Jika di RT atau RW melihat ada indikasi kekerasan pada anak harus segera bergerak," tutur Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Car Free Day Jakarta Minggu (2/11/2014).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya