Beranikah Pemerintah Keluar 2 Triliun Cegah Penyakit Kronis?

Pemerintah sebaiknya kucurkan dana 2 triliun rupiah untuk biaya pencegahan penyakit kronis seperti diabetes

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 14 Nov 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2014, 10:00 WIB
Diduga Edarkan Uang Palsu, Pedagang Pasar di Bogor Diamankan
Pelaku uang palsu Utay dan Didin mengaku mendapatkan uang palsu dari wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PH, mengusulkan kepada Pemerintah untuk mengeluarkan anggaran sebesar Rp 2 triliun untuk biaya promotif preventif sejumlah penyakit kronis, termasuk diabetes.

"Dua triliun rupiah tidak lebih dari dua persen penerimaan cukai rokok di Indonesia kok," kata Thabrany dalam diskusi 'Indonesia Diabetes Leadership Forum' di JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (13/11/2014)

Menurut Thabrany, penerimaan cukai rokok di Indonesia mencapai Rp 120 triliun setahun. "Masa dua persen dari Rp 120 triliun tidak mau dikeluarin buat ini? Iya sih, ini politik, butuh perjuangan," kata dia menerangkan.

Dengan anggaran ini, pemerintah dapat melakukan diskusi dan debat terkait sejumlah penyakit kronis ini.

"Kan ada televisi dan media lainnya. Seharusnya bisa dilakukan," kata dia. Jika pemerintah pelit tidak mau mengeluarkan anggaran sebesar ini, bisa saja dia akan mengeluarkan puluhan triliun untuk menangani kondisi memprihatinkan ini.

"Lebih dari itu, khusus DM akan berdampak pada penurunan kualitas Sumber Daya Manusia, produktivitas kerja, dan kualitas hidup," kata Thabrany.

Memang, jumlah diabetesi terus mengalami peningkatan. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap itu semua. Dan juga, anggaran pemerintah sedikit sekali untuk tindakan promotif dan preventif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya