Liputan6.com, Jakarta Penggunaan bra yang terlalu sering dapat menumpuk bakteri. Akibatnya, para ahli pakaian dalam menyarankan untuk tidak menggunakan bra lebih dari dua kali.
Seperti diberitakan Dailymail, Jumat (6/2/2015), ahli pakaian dalam untuk Rigby & Peller, Kelly Dunmore mengatakan lengan dan bagian belakang yang cenderung berkeringat sering membuat jerawat di punggung, sehingga pemakaian ideal bra dua sampai tiga kali.
"2-3 kali masih ideal bila Anda tidak terlalu berkeringat. Tapi selebihnya menyebabkan bakteri menumpuk. Hindari mencuci bra di mesin cuci, karena akan merusak elastisitas bra," kata Dunmore.
Setelah dicuci tangan, bra sebaiknya dibiarkan dijemur pada suhu kamar, karena panas dari pengering atau matahari dapat menghancurkan bahan Lycra pada bra.
Dalam keterangan lain yang dikutip Allyou, bra sebaiknya digunakan setelah melakukan proses cucu dan pengeringan alami selama 24 jam. Hal ini berguna untuk mengurangi pertumbuhan bakteri yang menempel pada bra.
Berapa Kali Boleh Gunakan Bra?
Penggunaan bra yang sering, dapat menyebabkan bakteri menumpuk.
diperbarui 06 Feb 2015, 08:30 WIBDiterbitkan 06 Feb 2015, 08:30 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti Perikanan: Definisi, Jenis dan Pengelolaannya
VIDEO: Cinta Segitiga Berujung Tragis, Wanita Aniaya Rekan Kerja
PPKBD Adalah Singkatan dari Ini, Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasinya
Jumbo, Perusahaan AS Kontribusi USD 130 Miliar ke Ekonomi Indonesia
Hakim soal Penetapan Tom Lembong Jadi Tersangka: Cukup Dinyatakan Ada Kerugian Negara yang Nyata
Begini Nasib Waskita Karya Usai Merger dengan Hutama Karya
Asri Welas Gugat Cerai! Rizky Febian dan Mahalini Diminta Nikah Ulang
7 Potret Sebelum dan Sesudah Rani DA3 Oplas, Lakukan 6 Prosedur Sekaligus
Tips Agar Suami Makin Sayang: Panduan Lengkap untuk Istri
Persiapan Maksimal, Petarung U-18 Indonesia Pede Wujudkan Target 5 Emas di Kejuaraan Dunia MMA 2024
Kebakaran di Pusat Uji Roket Badan Antariksa Jepang, Asap Putih Mengepul ke Langit
Pertamina PNJBB Kumpulkan 5,2 Ton Sampah Anorganik