Liputan6.com, New York - Philippa Perry (57), psikoterapis asal India menyebut, remaja penggemar video porno bakal sulit mendapatkan pengalaman seks yang luar biasa kelak di saat dewasa.
Baca juga : Sexpedia: Efek Kecanduan Video Porno
Ahli psikoseksual Zoya Amirin bahkan menyebutkan, video porno bisa menghambat imajinasi karena yang ditampilkan bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Kebanyakan video porno menampilkan kebohongan-kebohongan seperti panjangnya penis, gairah yang meluap setiap saat tanpa perlu foreplay, Â penetrasi yang lama, dan masih banyak lagi.
Akibat mudahnya akses video porno ini, banyak anak muda yang kesulitan menjalin hubungan normal dan sehat dengan pasangannya. Perry menambahkan, kondisi ini membuat mereka tidak memahami realitas seksual yang sebenarnya.
Advertisement
"Saat ini, para remaja mendidik diri mereka sendiri perihal seksualitas dengan menonton video porno yang mudah diakses dengan bebas," Kata Perry dikutip Daily Mail pada Rabu (18/3/2015).
Selain itu, para remaja juga mendapatkan ide tidak tepat tentang seksualitas. Mereka bahkan berpikir, perempuan harus mau menerima dan menyerahkan dirinya pada pria dan pria harus mendominasi ranjang.
Tentu saja berbeda dengan orang dewasa yang sudah sah menjalankan hubungan intim. Para peneliti bahkan menyebutkan menonton video porno menjadikan pria lebih sensitif dan berjuang agar bisa tampil maksimal di hadapan pasangannya.
Baca juga : Sexpedia: Bercinta Seperti Video Porno