Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku turut merasakan keberadaan raja-raja kecil yang disinggung Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, raja-raja-kecil itu turut menjegal kebijakan Prabowo.
"Upaya menjegal kebijakan Presiden @prabowo oleh ‘raja-raja kecil’ seperti yang disampaikan Presiden, memang terasa," kata Dahnil di akun X, @Dahnilanzar, Selasa (11/2/2025).
Advertisement
Dahnil mengungkapkan, kebijakan efisiensi Prabowo banyak mendapat perlawanan secara halus dan diganggu demi mereka mendapat keuntungan.
Advertisement
"Kebijakan institusionalisasi baru demi efisiensi dan efektivitas program Presiden pun secara halus banyak dijegal dan dipreteli oleh mereka yang merasa kehilangan potensi rente, diganggu agar gagal dan lain-lain," kata Dahnil Anzar.
Meski kebijakan ini tidak mudah, Dahnil meyakini masih banyak pejabat yang ingin melakukan perbaikan.
"Memang jalan menuju perbaikan dan perubahan tidak mudah, namun saya yakin masih banyak birokrat yang ingin perbaikan," ucap Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji itu memungkasi.
Pernyataan Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan soal efisiensi anggaran demi menjalankan sejumlah program prioritasnya. Salah satunya, program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun, kata Prabowo, kebijakan ini mendapatkan perlawanan. Prabowo enggan menyebut siapa sosok yang tidak mendukung kebijakan efisiensi anggaran tersebut.
Menurut Prabowo, sosok itu merasa sudah kebal hukum. Merasa memiliki kuasa untuk menolak kebijakan Kepala Negara.
“Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” ucap Prabowo.
Alasan Prabowo Pangkas Banyak Anggaran
Prabowo menegaskan, tujuan dirinya melakukan efisiensi anggaran adalah untuk memberikan makan gratis kepada anak-anak Indonesia. Sehingga seluruh anggaran perjalanan dinas keluar negeri kementerian dan lembaga dipangkas.
“Saya mau menghemat uang-uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat,” tegasnya.
Prabowo menyebut, penghematan anggaran itu juga untuk memperbaiki 330.000 sekolah di Tanah Air. Menurutnya, anggaran pendidikan yang dialokasikan saat ini hanya cukup memperbaiki 20.000 sekolah.
“Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah? Karena itu, perjalanan dinas, perjalanan ke luar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, nablek,” ujar Prabowo.
“Nggak usah ke luar negeri, 5 tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu. Yang perlu keluar negeri yang tugas. Tugas ke luar negeri tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” sambung Prabowo.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Merdeka.com
Advertisement
PDIP Minta Prabowo Ungkap Siapa Raja Kecil
Sosok 'Raja kecil' yang diungkap Presiden Prabowo Subianto terkait penentangan kebijakan efisiensi anggaran terus bergulir.
"Presiden aja harusnya tidak, apa namanya, langsung sebut saja kalau menurut saya raja kecil itu," ujar Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, (11/2/2025).
Deddy berpendapat, jika enggan menyebutkan nama, Prabowo setidaknya bisa menjelaskan tindakan 'raja kecil' tersebut.
"Enggak usah pun nama orang, tapi kira-kira tindakannya apa, implikasinya apa, kenapa perlu Presiden harus secara publik menyampaikan itu. Kan harusnya problem begitu diselesaikan, bukan disampaikan ke publik, kan seperti itu kalau saya sih," imbuhnya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)