Benarkah Tradisi Nyirih Bisa Bikin Kanker Mulut?

Budaya turun temurun yang bermakna kerukunan ini ternyata bisa berisiko kanker.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Apr 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 16:00 WIB
Benarkah Tradisi Nyirih Bisa Bikin Kanker Mulut?
Ilustrasi. Foto: indonesia.travel

Liputan6.com, Jakarta Tradisi nyirih atau mengunyah sirih mungkin sudah lazim Anda ketahui. Tapi jangan anggap remeh, budaya turun temurun yang bermakna kerukunan ini ternyata bisa berisiko kanker.

Seperti disampaikan Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE dari Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti bahwa kebiasaan nyirih ini bisa membahayakan kesehatan karena penggunaan kapur.

"Tidak masalah nyirihnya. Sirih adalah daun yang memiliki efek terapi tinggi. Bisa mempercepat penyembuhan luka dan anti bakterinya mencegah infeksi. Tapi masalahnya, orang tua nyirih dengan kapur, ini yang berbahaya," kata Melanie di sela-sela kampanye edukasi Formula di Jakarta, Selasa (14/4/2015)

Melanie menerangkan, mengunyah kapur saat nyirih akan membuat sel-sel di mulut mati hingga menyebabkan kanker mulut. "Kapur itu menarik air dalam tubuh sehingga kurang cairan. Dengan begitu, sel mati dan menyebabkan tumor yang berujung kanker."

"Kebiasaan yang dilakukan orang jawa Tengah ini memang belum ada penelitian khusus. Tapi kalau mereka nyirih dan diperiksa, biasanya banyak yang kanker mulut," jelasnya.

"Tubuh kita diciptakan dengan risiko kanker. Hanya saja kita tidak bisa diprediksi. Tinggal bagaimana hidup sehat agar sel tubuh kita tetap sehat. Untuk menjaga mulut tetap sehat, hindari rokok dan bahan karsinogenik seperti kapur saat nyirih," tukasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya