Ingin Naik Gunung? Begini Persiapannya!

Persiapan matang adalah hal yang wajib dilakukan oleh para pendaki gunung.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Mei 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 20:00 WIB
[Bintang] Yang Wajib Diketahui Pendaki Sebelum Taklukan Gunung Everest
7. Turun gunung lebih berbahaya daripada mendaki (Via: prisa-apri.blogspot.com)

Liputan6.com, Jakarta Mendaki gunung bukanlah aktivitas rekreasi biasa yang bisa diremehkan. Persiapan matang adalah hal yang wajib dilakukan oleh para pendaki gunung agar perjalanan nyaman serta mengurangi risiko bahaya.

"Kesannya naik gunung itu mudah, tapi tidak semudah itu, butuh persiapan," terang Ketua Pecinta Alam Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Revi Serviyani  saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Selasa (19/5/2015).

Hal senada pun diungkapkan oleh Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Firman Arif. Secara turun menurun di komunitas pecinta alam, terutama MAPALA UI, ditekankan bahwa survival terbaik adalah persiapan perjalanan yang baik pula.

Dihubungi dalam kesempatan yang berbeda, baik Firman dan Revi berbagi tips dasar persiapan mendaki gunung agar perjalanan menjadi lebih nyaman dan mengurangi risiko bahaya.  

 

Persiapan 1 - 3

1. Riset atau mencari informasi

Setiap gunung memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga ketika sudah mengetahui akan mendaki gunung apa cari tahu kembali mengenai gunung tersebut. "Mengetahui kondisi, jalur yang akan dilalui, hingga bahaya-bahaya yang akan dijumpai hingga larangan-larangannya," terang Firman.

Jangan lupa, sesaat sebelum berangkat, Revi mengingatkan, untuk memastikan bahwa gunung memungkinkan untuk didaki.

2. Fisik

Untuk mendaki gunung, olahraga yang disarankan adalah yang melatih pernapasan. Jenis yang paling banyak direkomendasikan adalah jogging. Khusus untuk gunung-gunung cenderung 'mudah' didaki seperti Gunung Gede, Firman menyarankan untuk minimal berolahraga 2-3 minggu sebelum hari pendakian.

"Setiap minggu bisa 2-3 kali jogging," ujar Ketua Mapala UI tahun 2015 ini.

Lalu, mendekati hari H, tak perlu berolahraga terlalu keras. "Dua atau tiga hari sebelum hari H, istirahatkan tubuh dan fokus melakukan persiapan lain seperti perbekalan, pakaian, mendaftar mendaki gunung," terang Ravi.

3. Persiapkan pakaian

Disarankan menggunakan pakaian yang membuat nyaman bergerak. Seperti celana khusus untuk mendaki, bukan berbahan jeans. "Jeans susah kering, jika bergesekan dengan kulit bisa terluka," tambah Firman.

Lalu, untuk atasan pilih yang dry fit atau quick dry. Tidak lupa, jaket dan penghangat tubuh lainnya. 

Persiapan 4 - 6

4. Finansial

Revi menyarankan untuk melakukan penghitungan biaya yang dibutuhkan dalam pendakian tersebut dengan cermat.

5. Perbekalan

Sesudah melakukan riset dan mengetahui akan berapa hari melakukan pendakian, mulailah menyiapkan perbekalan. Saran Firman, lebihkan perbekalan beberapa hari dari rencana.

"Untuk berjaga-jaga, bila rencana pendakian tiga hari, bawalah bekal untuk empat atau lima hari," terang mahasiswa Ilmu Filsafat UI ini.

6. Menyampaikan rencana pendakian ke orang terdekat

Sebelum berangkat, sampaikan kepada orang terdekat seperti orangtua, teman, atau pasangan tentang detail perjalanan pendakian. Ini untuk mempermudah pencarian jika terjadi sesuatu.

Sesudah siap mendaki pada hari H, wajib untuk melakukan retribusi di tempat resmi. "Petugas retribusi akan memberitahukan zona aman dan tidak aman. Tentu ada maksudnya apa yang dilakukan petugas yakni demi menjaga keselamatan pendaki," papar Revi yang juga mahasiswa Teknik Arsitektur UAJY ini.

Baik Revi dan Firman pun sependapat, tidak perlu gegabah saat pendakian. Tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang dilarang demi keselamatan pendaki.  

 

Baca juga

7 Manfaat Dahsyat Mendaki Gunung

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya