3 Mitos Seputar Masturbasi

Liputan6.com, Jakarta Tak ada yang salah dari melakukan solo seks atau masturbasi untuk mendapatkan kepuasan bercinta. Bagi mereka yang tidak memiliki partner bercinta, masturbasi adalah cara untuk menyalurkan kepuasan biologis. Penelitian juga mengatakan jika masturbasi baik untuk kesehatan, menghilangkan stres, serta dapat membuat tidur lebih nyenyak.

Namun sayangnya, masturbasi masih terlihat tabu untuk sebagian orang. Mitos menakutkan tentang masturbasi pun kian berkembang. Alhasil banyak orang tak berani melakukan solo seks.

Melansir Your Tango, Kamis (4/6/2015), hal negatif yang berkaitan dengan masturbasi hanyalah mitos belaka. Berikut beberapa mitos seputar masturbasi:

Menyebabkan kebutaan dan tumbuh rambut pada telapak tangan

Rumor ini ada hanya untuk menakut-nakuti mereka yang melakukan solo seks. Tak ada hubungannya antara kebutaan dan masturbasi.

Banyak orang melakukan masturbasi dengan tangan atau alat, tapi mereka tidak mengalami kebutaan atau telapak tangan berambut. Anda bisa membuktikannya sendiri jika tidak percaya.

Kehilangan kemampuan orgasme ketika bercinta

Banyak wanita takut kehilangan rasa orgasme karena terlalu sering menggunakan vibrator. Mereka juga takut merasa kebal terhadap rangsangan dari pasangannya.

Yang benar adalah masturbasi tidak akan merusak rasa orgasme ketika bercinta dengan pasangan. Kecuali Anda secara rutin melakukan orgasme. Sebaliknya, vibrator dapat membantu stimulasi dalam mencapai orgasme ketika Anda tidak mendapat kepuasan bercinta.

Masturbasi sama dengan buang-buang sperma

Pria yang sering melakukan masturbasi justru lebih banyak memiliki sperma ketimbang mereka yang jarang melakukan masturbasi. Produksi sperma tidak akan pernah berhenti. (Yasmine)