Usia yang Tepat bagi Anak Belajar Tentang Emosi

Orang tua dapat membantu buah hati belajar mengutarakan dan mengontrol perasaan yang lebih kompleks di usia empat tahun.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Jul 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 12:30 WIB
[Bintang] Perbaiki Akhlak di Mothers Day
Ilustrasi anak tidak sopan (Via: twitter.com)

Liputan6.com, Jakarta Orang tua dapat mulai membantu si buah hati belajar mengutarakan dan mengontrol perasaan yang lebih kompleks seperti rasa bangga, optimisme, kecewa, dan frustasi saat mereka berusia empat tahun.

Sebuah penelitian yang diterbitkan ke dalam Journal of Experimental Child Psychology menyebut, seorang anak baru akan siap untuk melakukan percakapan atau mengutarakan semua perasaan yang berkecamuk di dalam diri ketika menginjak usia empat tahun. Mereka pun siap untuk menerima semua kritikan dan masukan dari orang yang lebih tua.

Untuk melakukan penelitian ini, sekelompok anak prasekolah diikutsertakan dalam sebuah kontes, di mana bakal ada yang menang dan kalah. Peneliti menemukan, para pemenang, bahkan yang baru berusia dua tahun sekalipun, menunjukkan sikap menyombongkan diri yang hampir sama. Seperti mengangkat kepala sedikit tinggi, membusungkan dada, tangan di pinggul layaknya orang dewasa menerima penghargaan.

Hal itu terjadi karena selama ini mereka hanya melihat dan tidak mengerti mengapa orang-orang yang menerima penghargaan harus melakukan itu. Orang tua pun selama ini menganggap tingkah itu sebagai hal yang wajar. 

"Ketika orang tua berbicara dengan anak-anaknya tentang emosi, anak-anak akan menunjukkan regulasi emosional yang lebih baik, karena usia mereka terus bertambah tua," kata Profesor Psikologi dari Bringham Young University, Amerika Serikat, Ross Flom dikutip dari situs Times of India, Rabu (15/7/2015)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya