Cara Menyikapi Balita yang Suka Memukul, Tips Parenting Cerdas Orang Tua

Mengapa balita suka memukul? Ketahui penyebabnya dan simak langkah bijak orangtua untuk mengatasi kebiasaan ini dengan efektif.

oleh Diva Olga Vania Sinaga diperbarui 02 Des 2024, 17:18 WIB
Diterbitkan 02 Des 2024, 17:08 WIB
Kiat Menghadapi Balita yang Suka Memukul
Kiat Menghadapi Balita yang Suka Memukul

Liputan6.com, Jakarta Dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (02/12), balita yang suka memukul bukanlah indikasi bahwa mereka akan tumbuh menjadi anak yang kasar. Kebiasaan ini sering kali menjadi cara mereka mengekspresikan emosi atau menguji batasan di sekitarnya.

Dilansir dari Healthline, balita belum memiliki pengendalian diri yang sempurna, sehingga cenderung bereaksi impulsif terhadap emosi besar seperti marah atau frustrasi. Selain itu, keterbatasan kemampuan komunikasi membuat mereka kesulitan menyalurkan perasaan tanpa tindakan fisik seperti memukul.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, kebiasaan ini dapat dihentikan tanpa menggunakan kekerasan. Berikut adalah cara-cara bijak yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu balita mengelola perilaku mereka.

Hindari Kekerasan dalam Menghadapi Balita

Jangan gunakan kekerasan
Cara mengatasi anak balita yang suka memukul (foto: Pexels/Kampus Production)

Saat balita memukul, penting bagi orangtua untuk tidak merespons dengan kekerasan. Tindakan seperti memukul balik, menampar, atau mencubit hanya akan membuat anak belajar bahwa kekerasan adalah cara menyelesaikan masalah.

Sebaliknya, gunakan pendekatan yang tenang namun tegas. Bicara dengan nada suara lembut untuk menjelaskan bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima. Reaksi yang penuh kendali dari orangtua menjadi contoh penting bagi anak dalam belajar mengelola emosi mereka.

Jauhkan Anak dari Situasi Pemicu

Mendidik Anak Sesuai Usia
Bayi dan balita belum memerlukan aturan yang ketat. (Foto: Unsplash/Max Harlynking)

Ketika anak memukul, segera jauhkan mereka dari situasi yang memicu perilaku tersebut. Membawa anak ke tempat yang tenang seperti kamar atau ruang pribadi bisa membantu meredakan emosi mereka.

Setelah anak lebih tenang, gunakan momen ini untuk berdiskusi. Jelaskan mengapa tindakan memukul itu tidak baik dan bagaimana hal tersebut dapat melukai orang lain. Hal ini membantu anak memahami dampak perbuatannya terhadap orang lain.

Berikan Dukungan Emosional

Cara mengatasi trauma anak usia 2-5 tahun
Buatlah anak merasa aman sebagai salah satu cara mengatasi trauma pada balita. (Foto: Freepik)

Anak-anak sering memukul karena mereka belum bisa memahami dan mengelola emosinya. Memberikan dukungan emosional menjadi langkah penting agar mereka merasa dipahami dan aman.

Cobalah memeluk anak atau gunakan kata-kata yang menenangkan untuk membantu mereka menenangkan diri. Setelah itu, bantu mereka mengenali emosi yang dirasakan, seperti marah, sedih, atau frustrasi, dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai usia mereka.

Ajarkan Konsep Bahwa Kekerasan Itu Salah

8 Game Edukatif yang Menyenangkan Untuk Pertumbuhan Balita Tiga Tahun
Seorang ayah bermain bersama anak balitanya. (Sumber foto: Pexels.com)

Setelah anak merasa tenang, ajarkan bahwa memukul adalah tindakan yang salah dan tidak dapat diterima. Jelaskan bahwa kekerasan tidak hanya menyakiti fisik orang lain tetapi juga dapat memengaruhi hubungan sosial mereka.

Komunikasi ini harus dilakukan dengan lembut namun tegas. Menggunakan contoh sederhana atau cerita bisa menjadi cara yang efektif untuk membantu anak memahami pesan Anda.

Terapkan Konsekuensi Positif dan Negatif

anak sekolah
Ilustrasi balita yang siap masuk PAUD | Copyright freepik.com/jcomp

Memberikan konsekuensi adalah bagian dari proses pembelajaran anak. Misalnya, jika anak memukul, kurangi waktu bermain mereka dengan mainan favorit atau aktivitas yang mereka sukai.

Namun, penting untuk tidak menggunakan hukuman fisik sebagai konsekuensi. Pastikan anak memahami alasan di balik konsekuensi tersebut dan hubungkan langsung dengan perilaku mereka.

Mengapa balita suka memukul?

Balita suka memukul karena mereka belum sepenuhnya memahami cara mengelola emosi dan sering bereaksi secara impulsif.

Apakah memukul tanda bahwa anak agresif?

Tidak selalu. Memukul bisa menjadi cara balita mengekspresikan frustrasi karena kurangnya kemampuan komunikasi.

Bagaimana orangtua harus merespons saat anak memukul?

Respon dengan tenang dan tegas, hindari kekerasan, dan ajak anak berdiskusi setelah mereka tenang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya