Pencari Kerja Wanita Akui Kalau Sedang Hamil Saat Wawancara

Tidak sedikit karyawan yang harus menutupi absen teman-temannya yang sedang hamil namun memilih tidak masuk karena tidak kuat.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Jul 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 18:00 WIB
Karyawan melepas topeng saat jam istirahat siang
Tidak sedikit karyawan yang harus menutupi absen teman-temannya yang sedang hamil namun memilih tidak masuk karena tidak kuat.

Liputan6.com, London - Tiga dari empat bos sebuah perusahaan di London mengimbau agar para pencari kerja wanita yang sedang berbadan dua mengakui usia kehamilannya. Jangan menutupinya, apalagi sampai berbohong dengan mengatakan tidak hamil atau belum menikah.

Baru-baru ini pengadilan kerja menjatuhkan hukuman ke sejumlah perusahaan karena dianggap melakukan diskriminasi terhadap karyawan yang sedang hamil. Dengan memberi tugas yang cukup berat dan memakan waktu yang tidak sebentar.

Ketika hukuman dijatuhkan, perusahaan tak tahu harus berbuat apa karena mereka sendiri juga tidak mengetahui karyawan baru dengan tugas yang menggunung itu tengah hamil dan telah memasuki usia tua.

Sebelas persen dari 3.000 orang ibu yang menjadi respondens bagi pengadilan kerja mengaku dipecat, mengalami redundansi, atau diperlakukan begitu buruk yang membuat mereka memilih cuti panjang. Ada juga yang mengaku mendapat pekerjaan yang tak kira-kira begitu masuk usai cuti panjang.

"Pengusaha harus mengetahui fakta-fakta ini. Bukan lagi memikirkan bisnis mereka saja, tapi juga orang-orang yang bekerja untuk mereka," kata Ekonom dari Arbuthnot Bangking Group, Ruth Lea yang sering mendengar tidak sedikit karyawan yang harus menutupi absen teman-temannya yang sedang hamil namun memilih tidak masuk karena tidak kuat menjalani semua tugas yang dilimpahkan kepadanya.

Dikutip dari situs Daily Mail, Jumat (24/7/2015), Ruth menilai, aturan sejumlah perusahaan saat ini tidak adil untuk wanita yang sedang hamil atau wanita muda yang bakal menjadi calon ibu. "Jika atasan memiliki keraguan apakah karyawan itu sedang hamil atau tidak, lebih baik mempekerjakan wanita tua atau kaum pria saja," kata dia melanjutkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya