Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ini Bedanya Bercinta dengan Mr. P yang Tak Disunat

Mr. P yang sudah disunat dengan yang belum disunat tentu memiliki penampilan yang berbeda.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Sep 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 14:00 WIB
Ilustrasi Penis
Ilustrasi Penis (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Penis (Mr. P) yang sudah disunat dengan yang belum disunat tentu memiliki penampilan yang berbeda. Sama halnya saat berhubungan seksual. Kaum wanita sebaiknya mengetahui terlebih dahulu perbedaannya.

Pria di Indonesia umumnya sudah disunat. Tapi, bagaimana dengan negara lain? Di Amerika saja, sejumlah wanita sudah jarang menemukan Mr P yang belum disunat. Bahkan, pada penelitian Adam & Eve, 54 persen wanita AS lebih suka Mr P yang disunat.

Berikut perbedaan saat bercinta dengan Mr P yang tidak disunat seperti dikutip Bustle, Jumat (11/9/2015):

1. Penis disunat terlihat berbeda

Perbedaannya hanya tipis saat pria ereksi. Itu tergantung seberapa panjang kulup. Tapi, wanita bisa terkejut melihatnya, apalagi jika itu pertama kalinya.

Ketika Mr. P tidak tegak, Anda tidak dapat melihat penis sama sekali, karena bersembunyi di bawah kulupnya yang menyerupai selubung turtleneck kendor. Ketika seorang pria ereksi, kulup tertarik dan sedikit terlihat.

2. Rangsangan tangan lebih mudah

Rangsangan seksual dengan menggunakan tangan di Mr. P yang tidak disunat jauh lebih mudah. Hal tersebut akan mengurangi kelelahan saat melakukan rangsangan dengan tangan.

3. Rasakan perbedaan selama bercinta

Sebuah studi 2011 menemukan wanita dengan pasangan disunat, lebih sering dilaporkan pemenuhan kebutuhan seksualnya tidak lengkap dan kesulitan mencapai fungsi seksual secara keseluruhan, terutama orgasme.

Tapi, ini bukan kasus untuk semua orang, dan mungkin hanya ada seorang wanita yang merasa kurang terpuaskan. 

 

Pria tak disunat rentan IMS

4. Pria tak disunat rentan IMS

Menurut temuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sunat mengurangi kemungkinan seorang pria tertular HIV hingga 60 persen di beberapa bagian Afrika.

Pusat Pengendalian Penyakit juga telah menemukan penis yang tidak disunat memiliki risiko lebih besar tertular Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya, seperti herpes dan HIV, dan lebih mungkin terkena kanker penis.

Apakah ini berarti semua penis yang tidak disunat pada dasarnya cawan petri bakteri dan IMS? Tidak. Ini hanya sesuatu yang perlu diingat, dan jika Anda seseorang yang mempraktikkan seks yang aman, risikonya tak seperti seks yang tidak aman.

5. Penis disunat tidak kotor

Pria tak sunat yang membersihkan bagian kelaminnya dengan teratur dan tahu kulup harus ditarik serta dibersihkan agar tak bau tentu tak akan kotor. Semua lipatan di vagina juga bisa memunculkan bau jika wanita tak membersihkannya dengan benar.

Kebersihan, tidak peduli apa pun jenis kelamin Anda, sangatlah penting. 

6. Kulup bisa luka

Meskipun ini tidak umum, seks yang superkuat dapat merobek kulup. Cara terbaik untuk mencegah situasi yang tidak nyaman tersebut adalah dengan menggunakan pelumas.

Luka tersebut memang bisa sembuh sendiri dalam beberapa waktu, tetapi yang lain mungkin perlu dijahit. Dalam kedua kasus, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Apabila kulup luka, ini berarti seks dilarang sampai luka telah sembuh, sehingga baik Anda maupun pasangan Anda terhindar dari infeksi yang tidak perlu.

7. Mr. P tak disunat lebih sensitif

Klitoris memiliki 8.000 ujung saraf, penis yang disunat memiliki 4.000, dan, tampaknya, penis yang tidak disunat memiliki antara 10.000 dan 20.000 berkat kulupnya (meskipun jumlah pasti bervariasi tergantung). Ini berarti pria tidak disunat lebih sensitif terhadap sentuhan Anda, apakah itu dengan tangan, mulut, atau vagina Anda. Jadi, penting bagi pasangan untuk mengkomunikasikannya jika Anda beraksi terlalu keras. (Melly F)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya