Lupus Sama Bahayanya dengan Kanker atau HIV

Seperti halnya Orang dengan HIV AIDS (ODHA), sepanjang hidupnya orang dengan Lupus akan terus berurusan dengan obat.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Okt 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 12:00 WIB
Lupus
(Foto: azarthritis.com)

Liputan6.com, Jakarta Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) hingga kini belum ada yang tahu penyebab dan pengobatannya. Seperti halnya Orang dengan HIV AIDS (ODHA), sepanjang hidupnya orang dengan Lupus akan terus berurusan dengan obat.

Seperti disampaikan Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri, fungsi obat yang ada saat ini hanya untuk mengurangi rasa sakit dan sebagai penekan antibodi. Karena pada Odapus, sistem tubuh mereka menghasilkan antibodi berlebih sehingga justru malah menyerang jaringan dan organ.

"Lupus itu hanya sedikit memiliki keterlibatan genetik, selebihnya adalah faktor hormon dan lingkungan. Bila ibunya memiliki Lupus, baru anaknya bisa kena neonatal lupus, itupun hanya 7 persen kemungkinannya. Jadi lingkungan sangat berpengaruh," ujarnya.

Meski demikian, Tiara menyayangkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang belum menanggung semua obat penyakit autoimun ini.

"Lupus menyerang seluruh organ tubuh, bisa ke ginjal, jantung, paru-paru, darah, saraf, mata, sendi, kulit, hati. Oleh karena itu, penyakit ini sama seperti penyakit kronik lainnya seperti diabetes, darah tinggi, kanker, tapi mengapa pasien tidak mendapat hak yang sama?" ungkapnya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya