Kadinkes DKI: Chiropractic First dan Cabangnya Akan Ditutup

Klinik Chiropractic First yang membuat nyawa Allya Siska (33) melayang akan ditutup.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jan 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 10:30 WIB
Allya Siska Nadya
Allya Siska Nadya (sumber foto: facebook Allya Siska Nadya)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Koesmedi, SpOT mengatakan, klinik Chiropractic First yang diduga membuat nyawa Allya Siska (33) melayang akan ditutup. "Setelah kemarin, yang ternyata klinik itu tidak punya izin sama sekali, kami langsung menghadap Pak Gubernur. Beliau perintahkan untuk ditutup," kata dia saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis (7/1/2016).

Saat melakukan investigasi langsung ke TKP yang terletak di Pondok Indah Mall (PIM) 1 pada Rabu (6/1/2016) siang, pihak klinik tersebut
tidak dapat menunjukkan surat-surat resmi, termasuk surat izin kerja sang terapis bernama dr Randall Cafferty dari Amerika Serikat.

"Padahal di sana, dokter tersebut adalah seorang residivis, yang juga melakukan hal serupa," kata dia menambahkan.

Klinik Chiropractic First sama seperti klinik estetika yang bertebaran di ibu kota, izinnya patut dipertanyakan. "Sebelum ini sudah banyak tempat atau klinik estetika yang ditutup. Dan ini sepertinya juga akan ditutup, termasuk cabang-cabang lainnya," kata dia menekankan.

Koesmedi menyayangkan masih banyak orang yang datang ke tempat seperti ini. Meski dokternya asing, bukan berarti jauh lebih baik dan dapat menyembuhkan suatu penyakit.

"Di sana, pengobatan seperti ini termasuk pengobatan tradisional. Di sini malah masuk pengobatan modern," kata dia menerangkan.

Pada 6 Agustus 2015, Allya datang ke tempat praktik tersebut. Lehernya digerakkan ke kanan dan ke kiri, sehingga menimbulkan bunyi seperti tulang patah.

Tengah malam, ia mengeluh lehernya sakit dan dibawa ayahnya, Alfian Helmy Hasjim, ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Melihat kondisi Allya, dokter jaga langsung menempatkannya di ruang Intensive Care Unit (ICU). Esok paginya pada 7 Agustus 2015, kondisi Allya semakin menurun dan nyawanya tak tertolong.

Diagnosis tim medis RS Pondok Indah, dokter Fahreza Aditya mengungkapkan Allya awalnya menderita penyakit Kifosis Cervicalis (gangguan berupa lekukan pada tulang punggung).

Namun di detik terakhir hidupnya, dokter menemukan adanya kelainan tulang leher yang diduga akibat terapi chiropractic.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya